Mahfud MD Cuit Ucapan Hari Buruh di Twitter, Warganet Komentari dengan Berbagai Keluhan

lpkpkntb.com – Jakarta Hari Buruh Internasional jatuh setiap 1 Mei dan dijadikan hari libur nasional. Hari yang biasa disebut May Day ini biasanya dimanfaatkan oleh para buruh untuk berunjuk rasa demi kehidupan buruh yang lebih baik. dilansir laman Liputan6.com.

Kemudian, momen peringatan Hari Buruh 2023 ini juga tak dilewatkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Di akun Twitter centang birunya, ia mengunggah ucapan selamat Hari Buruh.

“SELAMAT HARI BURUH, May Day 2023,” cuitnya pada Senin (1/5/2023).

Ia menambahkan bahwa kesejahteraan kaum buruh di suatu negara dapat mencerminkan peradaban suatu bangsa.

“Peradaban suatu bangsa akan dapat dilihat dari bagaimana negara menjamin hak asasi dan kesejahteraan kaum buruhnya.

Kekuatan suatu negara akan tangguh jika di dalam kaum buruhnya terpelihara dan berkobar nasionalisme. Majulah maju kaum buruh dan pekerja Indonesia,” tulisnya.

Cuitan tersebut mendapat berbagai tanggapan dari warganet.

Umumnya, yang menyampaikan berbagai keluhan di dunia kerja.

“Agar Bapak tahu saja, di lapangan yang terjadi sekarang ini susah banget untuk menjadi karyawan tetap di sebuah perusahaan.

Komentar Warganet

Cuitan tersebut mendapat berbagai tanggapan dari warganet. Umumnya, yang menyampaikan berbagai keluhan di dunia kerja.

“Agar Bapak tahu saja, di lapangan yang terjadi sekarang ini susah banget untuk menjadi karyawan tetap di sebuah perusahaan. Buruh cuma punya pilihan jadi karyawan kontrak, setelah kontrak kerja habis bikin lagi kontrak baru, begitu seterusnya hingga usia buruh tidak produktif,” kata pengguna Twitter.

 

Komentar lainnya menyebut bahwa buruh tidak akan pernah sejahtera jika pemerintah hanya membuat aturan tanpa melakukan survei lapangan.

 

“Tak akan pernah sejahtera dan tidak akan bisa menjamin hak asasi tenaga buruh negara Indonesia kalau pemerintah atau lembaga hanya duduk dan membuat aturan. Dan tidak adanya survei lapangan yang real ke perusahaan-perusahaan.

 

Saya berani taruhan, karena masih banyak perusahaan yang nakal,” kata seorang Warganet.

 

Ada pula yang berkomentar bahwa buruh-buruh di Indonesia cenderung merasa gundah dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pasalnya, gaji mereka minim dan kebijakan perusahaan pun tidak memihak buruh.