Madzhab Klasik Dalam Hal Penentuan Hilal ?

 

@ketumbarjahe. Jaman now masih pake metode kuno, jaman komputer sekarang woi hisab lebih afdol.

Muhammad@ Kalau mendung hilal tak terliht gimana.?

@Muh suroso. Dan apakah dgn cm menggunakan metode melihat scr itu tek m2nggunakan metode penghitungan.. ?! Jk memang demikian..tdk akan ada kalender hijriyah selama 1 thn..dan trnyata standart di thn ini naik mjd 3 derajat..dgn adanya standart 3 derajat itu ..jg menggunakan metode perhitungan.

Lanjut komentar Santri Putri.

Pernyataan tersebut di atas menurut ulama² tarikh (sejarawan), adalah penyataan Nabi kepada ahli pengobatan (bc :dokter) yg dikirimkan raja Muqawqis kepada beliau.

Dalam dua pernyataan tersebut kata ‘lâ’ bukan bermakna tidak bisa, tetapi bermakna tidak mau. Dalam konteks penentuan awal bulan hijriyah, maksud hadits tersebut adalah bahwa umat Islam tidak menggunakan hisab sebagaimana orang ahli kitab.

“Terkait dengan hadits yg membolehkan digunakannya hisab pada saat mendung, maka perlu mempertimbangkan hadits ini”.

“Hilal bulan Shawwal tidak tampak bagi kami, maka kami puasa keesokan harinya. Kemudian datanglah para pelancong di akhir siang, dan bersaksi kepada Rasulullah bahwa mereka melihat hilal kemarin. Maka Nabipun memerintahkan orang-orang untuk berbuka pada hari itu juga dan melaksanakan shalat hari raya pada keesokan harinya.”
(Hr Ahmad).
Hadits tersebut menunjukkan bahwa ketika hilal tidak terlihat, maka Nabi tidak “menggunakan hisab” tetapi menyempurnakan bulan Ramadan menjadi tiga puluh hari.

Dengan demikian perkirakanlah (uqdurulah), seharusnya tidak bermakna hitunglah, tetapi bermakna sempurnakanlah tiga puluh hari. Jadi penggunaan rukyat sebagai penentuan awal bulan Hijriyah masih relevan walaupun sains dan teknologi semakin berkembang.

Sebab rukyatul hilal sebagai penciri khas umat sehingga tidak menyerupai (tasyabbuh) dengan umat agama yg lain.
Jadi justru madzhab Rukyat makin terbantu, semakin modern zaman semakin terbantu proses melihat hilal dengan peralatan cangih yg tentunya meminimalisir samar nya hilal (cahaya tipis bulan).
Lebih tepatnya Hilal adalah bulan sabit muda pertama yg dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi pada arah dekat matahari terbenam yang menjadi acuan permulaan bulan dalam kalender Islam. Biasanya hilal diamati pada hari ke-29 dari bulan Islam untuk menentukan apakah hari berikutnya sudah terjadi pergantian bulan atau belum.
والله اعلم