Dalam kesempatan tersebut, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (UNU NTB) menyampaikan, ” Bahwasanya UNU NTB beserta segenap civitas akademika siap menyukseskan program yang sedang dijalankan BGP NTB ” jelasnya pada media.
Beliau berharap sinergitas kedua belah pihak dapat membawa perubahan yang signifikan terhadap peningkatan mutu Pendidikan di Nusa Tenggara Barat (NTB), terutama peningkatan kapasitas Satuan Pendidikan yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB dan BGP NTB sebagai pelaksana kegiatan Program Sekolah Penggerak.
Dalam Program ini, UNU NTB turut berkontribusi dalam pelibatan akademisi civitas akademika sebagai Fasilitator Sekolah Penggerak (FSP) yang telah melewati beberapa proses seleksi oleh GTK sebelumnya dan telah ditugaskan mendampingi Satuan Pendidikan selama kurun waktu 1 tahun ke depan.
” Mereka adalah Lalu Dwi Satria Ardiansyah, S.Pd., M.Pd., yang telah bertugas selama 1 tahun (2021) dan ditugaskan kembali di tahun 2022, dan Didin Septa Rahmadi, S.Pd., M.Pd. yang baru ditugaskan mulai tahun 2022 “.
Fasilitator Sekolah Penggerak (FSP), Didin Septa Rahmadi mengatakan, ” Program yang diselenggarakan oleh BGP NTB dan UNU NTB saat ini merupakan salah satu wujud implementasi MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang sudah dirancang dan sedang berjalan di Kampus UNU NTB ” jelasnya.
“Ya ini wujud kegiatan kami (UNU NTB) yang sangat relevan dengan implementasi MBKM”.
Sementara Fasilitator lain juga ikut menyampaikan ketika di wawancara media , Lalu Dwi Satria Ardiansyah, men, ” Keterlibatan civitas akademika dalam peningkatan mutu Pendidikan sangat penting. Selain dapat mengetahui kondisi riil Satuan Pendidikan di Provinsi NTB, juga dapat memetakan perencanaan pendampingan yang lebih baik di tahun kedua Program Sekolah Pengerak ” terangnya.
Ia juga menyampaikan, “ Tentu dengan adanya kegiatan ini (rakor pendampingan) dan MoU BGP dengan kampus kami (UNU NTB) dapat mengetahui kondisi faktual di lapangan (satuan Pendidikan) dan sekaligus kami berusaha memetakan perencanaan (pendampingan) yang lebih baik dan menjadi data tidak hanya bagi UNU NTB, tetapi juga untuk BGP NTB, BPMP NTB, dan tentu saja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB ” tutupnya Lalu Dwi Satria Ardiansyah (Fasilitator Sekolah Penggerak (FSP).
[Abi/ron].