Advertisements
Advertisements
Categories: Artikel

Lombok – Sumbawa Akan Dibangun Jembatan Terpanjang Indonesia di Nusa Tenggara Barat

Advertisements
Advertisements
Advertisements

lpkpkntb.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian resmi melantik Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Gita Ariadi sebagai Penjabat (Pj.) Gubernur NTB.

DIBUKA! Rekrutmen PPPK Kementerian Pemuda dan Olahraga, Cek Jadwal dan Syarat Masuk

Dia ditunjuk Presiden menggantikan Gubernur Zulkieflimansyah yang masa jabatannya telah berakhir. Pelantikan itu berlangsung di Gedung Sasana Bhakti Praja Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 74/P Tahun 2023 tentang Pengangkatan Penjabat Gubernur yang ditetapkan pada tanggal 4 September 2023.

Dalam sambutannya, Mendagri mengatakan, Pj. kepala daerah berperan penting untuk mengisi kekosongan agar roda pemerintahan tetap berjalan. Karena itu, dirinya meminta mereka yang diberi kepercayaan agar mampu berkomitmen dan melaksanakan tugas dengan sebaik mungkin.

TERBANG BERSAMA KARYA ANAK BANGSA N- 219 MENYONGSONG SEMINAR KEDIRGANTARAAN INDONESIA

“Untuk itulah saya meminta kepada Bapak Lalu Gita Ariadi yang telah diberikan kepercayaan oleh Bapak Presiden (Joko Widodo) melalui Sidang TPA (Tim Penilai Akhir) dipimpin langsung oleh Beliau (Presiden) tolong laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.

PJ Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi dan Tito Karnavian Menteri Dalam Negeri (Kemendagri).

Dengan telah di lantiknya PJ Gubernur NTB. Menanggapi issu yang beredar dari berbagai media rencana akan dibangun jembatan terpanjang di NTB antara Lombok dan Sumbawa.

Apakah issu ini bisa terwujud menjadi nyata?.

Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat diperkirakan akan mengeluarkan dana sebesar Rp20 triliun untuk proyek jembatan diatas laut.

Sebagian besar dari anggaran tersebut, yaitu sekitar Rp16,5 triliun, akan dialokasikan untuk konstruksi jembatan.

Biaya sebesar itu menunjukkan bahwa pembangunan jembatan ini membutuhkan dana sekitar Rp1 triliun per kilometer hanya untuk konstruksinya saja.

Baca juga;

VIRAL! Soal Ikan Kakatua Tidak Boleh Di Konsumsi Lantas Seperti apa Alasannya?

Sementara itu, sisanya akan digunakan untuk melengkapi fasilitas penunjang dan aksesoris jembatan.

Pemerintah provinsi memperkirakan bahwa biaya sebesar Rp20 triliun tersebut akan dapat kembali dalam waktu 20 tahun berdasarkan perhitungan yang dilakukan.

Oleh karena itu, Pemprov NTB akan mencari investor untuk memenuhi anggaran tersebut, mengingat mustahil untuk memanfaatkan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) secara penuh.

Sebuah kajian pre-feasibility studi yang dilakukan oleh Korindo Group menyatakan bahwa jembatan terpanjang di NTB ini layak secara teknis.

Baca juga;

Open Turnamen Taekwondo Kapolresta Mataram Cup I Di Ikuti 828 Atlit dari 33 Club Taekwondo NTB dan Bali

Namun, langkah selanjutnya adalah melakukan feasibility study (FS) atau studi kelayakan, yang salah satunya akan menguji kelayakan ekonomi dari adanya jembatan ini.

Melansir laman Btv. Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB Ridwansyah, ada sejumlah aspek dalam studi kelayakan sehingga jembatan penghubung Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa perlu di bangun.

Di antaranya, jika jembatan terbangun maka akan memperpendek jarak tempuh sehingga secara ekonomi lebih menguntungkan.

Selain itu, interaksi antara kedua pulau, baik secara ekonomi dan sosial akan menjadi lebih meningkat.

Sebab, selama ini kegiatan orang lebih menumpuk di Lombok daripada Sumbawa.

“Selama ini wisatawan yang ke Pulau Sumbawa tidak ada, karena memang infratsrukturnya tidak memadai, sehingga orang malas datang.

Baca juga:

Hasil Olahan KKN Mahasiswa UNU NTB, di Amerika Batang Pisang Jadi Buruan 6 Manfaat Cek Faktanya!

Tetapi, kalau jembatan ini jadi 15 menit kita sudah sampai. Seperti kita dari Ampenen ke Bertais lah kalau itu jadi,” terangnya.

Meski demikian, mantan Kepala Dinas Perhubungan NTB itu, belum bisa memastikan berapa nilai investasi jika jembatan tersebut di bangun.

“Karena ini investasi besar, kita belum tahu berapa biayanya.

Tergantung dari hasil studi kelayakan.

Tapi jika ada jembatan ini maka daya ungkitnya luar biasa,” katanya. Budi Suyanto

Ia menjelaskan, saat ini rencana pembangunan jembatan itu, sudah masuk tahap studi kelayakan atau feasibility study. Yang mana studi kelayakannya sudah dimulai sejak bulan April 2018 dan baru diperkirakan selesai pada Oktober ini.

Page: 1 2

Advertisements
LP-KPK NTB KOMCAB KOTA MATARAM

Recent Posts

KPK, Ayo Turun! Gedung Sekolah di NTB Jadi Ladang Korupsi

Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia…

3 jam ago

Gedung Sekolah Jadi Proyek Terkorup? Miliaran Hilang dalam Dugaan Skandal DAK NTB

Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia…

5 jam ago

OTT Dikbud NTB: Pejabat dan Uang Rp 50 Juta Diamankan Polisi!

Polresta Mataram berhasil melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap seorang pejabat penting di Dinas Pendidikan…

10 jam ago

Dugaan Proyek Asal Jadi, Jembatan Penghubung Lombok Tengah Hancur Sebelum Selesai

Lalu Ibnu Hajar Ketua Umum DPP Ormas Sasaka Nusantara NTB Investigasi Proyek Pembangunan Jembatan Penghubung…

11 jam ago

Gunung Emas Melimpah di Arab Saudi, Akankah Dunia Berada di Ambang Bencana?

Berita mengenai "Gunung Emas" di Arab Saudi telah menarik perhatian banyak orang, terutama yang mengaitkannya…

21 jam ago

Jual Beli Proyek atau Pembangunan? Drama Dana DAK NTB Memanas!

Terkait dugaan jual beli proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) yang muncul tuntutan dari sejumlah pihak…

1 hari ago