Rencana untuk mengajukan keluhan resmi ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia pun mulai mencuat. Para pelamar berharap pihak berwenang dapat meninjau ulang kebijakan kuota dan memastikan bahwa transparansi anggaran dan seleksi diperbaiki di masa depan.
“Kami merasa sudah ditipu. Ini bukan soal kami tidak lulus, tapi soal ketidakadilan dan kurangnya transparansi. Kami akan membawa masalah ini ke DPR dan DPD agar pihak yang bertanggung jawab bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi,” tambah perwakilan pelamar pada grup whatsap.
Dengan bergulirnya berbagai statement para pelamar BPI, di grup whatsapp, media mencoba menghubungi pihak penyelenggara beasiswa melalui IG, jawabannya seperti ini, ” Persaingan tahun ini memang sangat ketat krn kuota terbatas”. Ini jawaban singkatnya.
Diketahui pengurangan kuota yang drastis ini memicu perdebatan di kalangan pelamar terutama tidak lolos seleksi wawancara. Untuk informasi jelasnya bisa menghubungi pihak BPI melalui https://beasiswa.kemdikbud.go.id/instagram resminya awarde_bpi.
Semoga dapat membantu.