KSB Pekerja Asing Makin Di Depan, 2 LSM Melakukan Investigasi Tambang

Syarat Masuk IPDN 2024 Cek Jadwal dan Syarat Mendaftar Disini

Di sinyalir dalam, ” Rekrutmen di Tambang jauh sekali perbandingan nya dengan para TKA baik dari jumlah maupun skill yang tidak sesuai. Ini dlm sektor pertambangan khusus nya. Imbas lain dengan marak nya mesin pekerja operasional BBM nyaris tidak ada papan yang dapat dinikmati oleh daftar para pengguna BBM bersubsidi ini perlu di telusuri lebih lanjut kenapa terjadi,” imbuh ketua LSM.

Lebih lanjut mereka memaparkan, ” Seharusnya Masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan Subsidi, belum lagi persoalan kenapa TKA lebih banyak ditambang daripada orang asli pribumi, pemerintah sendiri atas dasar apa terbitkan dokumentasi mereka apa pekerja atau pelancong di luar tenaga ahli yang di butuhkan oleh tambang, Imigrasi berperan penting dlm mengeluarkan visa mereka kalau pekerja berarti visa nya bukan lancong kalau pelancong visa nya habis dimasa yang sudah di tentukan tapi kalau ada terus… Nah, ini ada apa,? Kata Ketua LSM.

Ingat Dengan Program Zero Waste di NTB, Begini Implementasinya

Media mencoba melakukan penelusuran terutama di tambang yang ada di Sumbawa, salah satu pekerja yang enggan ditulis namanya memberikan informasi katanya,” Pekerja Asing sekarang bukan hanya didatangkan untuk dipekerjakan sebagai tenaga ahli tapi ada juga TKA jadi buruh kasar seperti tukang sapu, ngangkat semen dan sekop, tidak seperti dulu kalau dulu TKA di datangkan sesuai dengan kebutuhan terutama tenaga ahli dan tidak seperti sekarang ini,”, terang salah satu pekerja ditambang.

Mengenai benar dan tidaknya data tersebut, maka kita sebagai warga asli pribumi untuk menelusuri akan kebenaran informasi. Oleh karena itu dua Ketua LSM dari Pulau Sumbawa saat ini sedang melakukan survey untuk mengungkapkan informasi tenaga pekerja terutama di Tambang.

(Abie).