KPU Luwu Utara Gelar Diseminasi Pendidikan bagi Bagian Pemilih Muda di Desa Pattimang

Sementara itu, Narasumber Sosialisasi, Kasdar, dalam pemaparannya yang terkait dengan ihwal peran dan posisi pemuda dalam pemilu, mengungkapkan bahwa suara pemuda saat ini melebihi setengah dari pemilih di Indonesia.

“Lantaran suara pemuda melebihi setengah dari pemilih di Indonesia, maka sudah seharusnya para pemuda melakukan upaya yang sungguh-sungguh dalam menetapkan pilihannya,” katanya.

“Pada pemilu mendatang, 52 persen pemilih adalah pemuda. Artinya, para pemuda adalah penentu dalam menghadirkan pemimpin yang betul-betul mampu memimpin kita selama lima tahun mendatang,” jelas Kasdar.

Kasdar pun berharap agar para pemilih muda harus betul-betul memilih pemimpin yang terbaik yang dapat membawa bangsa, negara dan daerah menjadi lebih baik lagi.

“Pemuda harus memilih pemimpin yang terbaik dengan harapan menghadirkan perubahan yang lebih baik. Karena pemuda dikenal dengan keluasan wawasan dan punya daya kritis dalam berkehendak,” pesan Kasdar di hadapan puluhan pemuda.

Yang menarik dalam diskusi kali ini adalah tanggapan salah seorang peserta dari desa Tandung yang kemudian diketahui bernama Hasri. Ia menanyakan persoalan pengaruh keluarga atau orang tua dalam menentukan pilihan anak-anaknya.

“Seharusnya ada segmen pemilih tua, karena kita sebagai anak muda selalu mengikuti pilihan orang tua karena kehendaknya. Bagaimana pun kami sebagai pemuda diberikan sosialisasi pada hari ini, itu saya tidak yakin akan berguna untuk mengubah kehendak orang tua,” imbuhnya.

Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan akan membawa penyadaran terhadap para anak muda dalam mengambil peran penting dalam gelanggang politik pemilu yang akan datang.

Adanya kegiatan ini juga diharapkan menjadi pemantik dalam melahirkan pemuda yang berperan aktif dalam mengawal pemilu yang aman, mandiri, jujur, adil, berkepastian hukum, tertib, terbuka, proposional, profesional, akuntabel, efektif, efesien dan aksesibel.