KONFLIK ANTARA RUSIA & UKRAINA, Inilah Pemenang Perang Dunia 3 Menurut Al Quran

lpkpkntb – Beredar video atas Konflik Rusia Ukraina sudah terjadi dan menjadi tanda perang Dunia ke 3 di mulai.

Konflik Rusia Ukraina banyak diyakini menjadi penanda akhir zaman dan dimulainya perang Dunia ke 3 yang sudah diramalkan.

Bahkan Al Quran sejak 1.400 tahu lalu sudah meramalkan akan terjadi perang dunia ke 3 dan saat ini sudah dimulai dengan terjadinya konflik Rusia Ukraina.

Lalu Siapakah pemenang perang dalam konflik Rusia Ukraina jika ini benar perang Dunia ke 3 yang dijelaskan Al Quran.

Syekh Imran Hosein seorang cendikiawan Islam, pengarang buku, filsuf dan pemerhati politik modern menjelaskan siapa pemenang perang Dunia ke 3 dalam konflik Rusia Ukraina.

Dalam video YouTube Hidayah Channel dengan judul ” Siapakah Yang Akan Memenangkan Perang Dunia 3 (Russia vs NATO)? – Syekh Imran Hosein” yang tayang pada 31 Januari 2022 dijelaskan hal itu.

Kata Syekh Imran Hosein Al Quran mengatakan bahwa Aku akan mengangkat mereka yang mengikutimu (Al Masih).

Mengangkat mereka tinggi dan dominan atas kelompok lain yang menolaknya dan menghujatnya orang-orang kafir ini.

Dan ketika Aku mengangkat pengikut Nabi Isa kepada posisi yang dominan itu, mereka akan tetap di sana sampai hari Kiamat.

“Dan sekarang Al Quran membantu anda yang ada di Rusia untuk memahami apa yang terjadi 20 tahun terakhir ini setelah runtuhnya Uni Soviet,” kata Syekh Imran Hosein.

Dijelaskan Syekh Imran Hosein, Al Quran 1400 tahun lalu sudah menjelaskan siapa yang akan menjadi pemenang perang Dunia ke 3.

Setelah kekacauan terjadi di Uni Soviet lalu, maka terjadi keajaiban Kebangkitan Kristen Ortodoks di Rusia.

Bahkan Rusia berhasil menguasai teknologi rudal yang tidak ada dunia di dunia dengan posisi mendominasi dunia militer saat ini.

“Inilah yang dikatakan Allah dalam Al Quran 1400 tahun yang lalu. Dan inilah yang sekarang terjadi,” kata Syekh Imran Hosein.

Dalam konflik Rusia Ukraina sekarang ini, Syekh Imran Hosein menyebutkan bahwa Rusia akan berhasil mengalahkan Ukraina yang didukung NATO.