KOMNAS LP-KPK Minta Beny Rhamdani Harus Buktikan Inisial T Pengendali Judol

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Beny Rhamdani yang Kontroversial ini
Wasekjend Komnas LP-KPK, Amri Piliang. (Lp-kpk).

Selain dari itu Beny juga pernah membuat kegaduhan atas pernyataannya saat acara Pertemuan Relawan Jokowi di Senayan kepada Presiden Jokowidodo yang meminta restu untuk berperang dengan kelompok oposisi yang tidak sejalan dan sering mengkritisi Pemerintah sebagai Sosial Control, sehingga menimbulkan reaksi kemarahan dari Masyarakat dan Kaum Buruh yang berujung melakukan Aksi Demonstrasi di depan Kantor BP2MI di Jalan MT. Haryono Jakarta Selatan, Kata Amri.

Masih bersama Amri saat dihubungi awak media mengingatkan Beny saat baru menjabat sebagai kepala BP2MI mengatakan dalam konferensi pers nya bahwa ,

“ Pengantar kerja dengan sebutan sponsor itu terlalu terhormat, mereka adalah bajingan penghisap Darah dan keringat Pekerja Migran Indonesia” yang berujung pada Aksi Geruduk Kantor BP2MI.

Demonstrasi para Tenaga Rekrutment lapangan / pengantar kerja yang disebut sponsor dari berbagai daerah yang dilakukan di Gedung BP2MI Jakarta, dan masih banyak pernyataan Kontroversial lainnya yang tidak mungkin bisa dimuat disini ujar Amri.

Dari beberapa kasus yang saya sebutkan diatas, Wasekjend 1 Komisi Nasional Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (Komnas LP-KPK) Amri Piliang merasa ragu dengan Pernyataan Beny yang mengetahui inisial T sebagai Pengendali bisnis online di Vietnam hanya untuk mencari sensasi tanpa adanya bukti-bukti Kuat untuk menangkap inisial T yang dimaksud.

Sehingga inisial T ini hanya omon-omon saja karena tidak jelas bukti dan saksinya, justru yang harus diungkap adanya Praktik TPPO karena Kebijakan Kepala BP2MI yang salah kaprah melawan Undang-undang mengakibatkan terjadinya Praktik Penjeratan Utang berkedok KUR PMI yang berujung pada pemotongan Gaji PMI,

padahal Perintah UU No.18 Tahun 2017 sangat jelas Pekerja Migran Indonesia tidak dapat dibebani Biaya Penempatan, semoga keterangan Beny ini bukan HOAX atau penyebaran berita bohong, pungkas Amri.

(Red)