Nizam Mengatakan, Kedaireka hadir untuk menggandeng tangan teman-teman di Bumdes yang mungkin bisa dioptimalkan lebih lanjut dan kolaborasi dengan perguruan tinggi yang memiliki ide, pemikiran, riset dan pengembangan serta sumber daya manusia.“Kedaireka hadir sebagai mata rantai untuk menghubungkan antara hulu dan hilir, menghubungkan antara masyarakat dan kampus, Bumdes dan kampus, menghubungkan dengan mahasiswa dan sebaliknya,” tutur Nizam.
Hadir pada kesempatan tersebut Sekretaris Jenderal Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Taufik Madjid, yang memberikan arahan stategis terhadap dana desa 2021 dan sangat mengapresiasi hadirnya Kedaireka dari Ditjen Dikti.
“Bumdes dengan indutri kampus dapat dikemas dalam satu platfom baru yaitu Kedaireka, dan di sisi lain saya senang dari ruang lingkup pelatihan, bagaimana kita mendorong, menaikkan kompetensi dari Bumdes dan desa kita supaya beradaptasi berbagai macam dinamika,” ucap Taufik.
Taufik Madjid mengatakan, bahwa ada 5 aspek prinsip dana desa yaitu, Aspek Kemanusiaan, Keadilan Sosial, Kebhinekaan, keseimbangan Alam dan Kepentingan Nasional. Taufik menjelaskan 3 Prioritas Penggunaan Dana Desa diarahkan untuk percepatan aksi Sustainable Development Goals (SDGs) desa, yaitu Pemulihan Ekonomi Nasional, Program Proritas Nasional dan Adaptasi Kebiasaan Baru Desa. Acara diakhiri dengan pelaksanaan tanda tangan MoU secara virtual oleh beberapa Perguruan Tinggi.
Sumber : dikti.kemdikbud.go.id