Klarifikasi Dr Ahsanul Khalik (Eselon II) Atas Pidato yang Beredar di Whatsapp

Pada pernyataan ini sebagai penegasan bahwa sesunguhnya kita semua berharap akan muncul tokoh-tokoh sasak yang memiliki kapasitas maju di daerah ini.

Kita memang suka sekali ada oknum (sebutan kadis sosial oknum di pidato) kalau ada orang sasak yang hebat mau jadi ini, jadi itu, selalu kemudian muncul ada oknum dari sasak sendiri yang mengatakan waah dia tidak cocok, ini belum cocok dan sebagainya, ini yang seharusnya mulai kita hilangkan.

Dan selanjutnya saya mengingatkan pada halal bihalal Himalo bahwa NTB itu bukan sasak saja, ada samawa dan Mbojo, kenapa tidak pada masa datang kita bisa halal bi halal keluarga besar Diaspora NTB di jakarta ini.

Dan Pidato ini disaksikan ratusan warga masyarajat diaspora Lombok yang hadir pada halal bihalal di TMII, dan karena mereka semua mendengar utuh dan meyaksikan langsung pidato saya mereka sangat faham bagaimana suasana kebathinan dan isi sesungguhnya dari pidato tersebut, tidak ada penghinaan fan tidak ada politik praktis. Sebagai sasak lebung, apa ya saya akan menghina diri saya dengan kesasakan yang saya miliki, dan tidak ada juga bagian politik praktis, karena apa yang saya sampaikan adalah dalam batasan standart dan kaidah berbangsa dan bernegara.

Sementara itu Syahrier Rohman, salah seorang anggota Masyarajat Diaspora Lombok tang berkarier di Jakarta dan ada hadir langsung di TMII pada saat halal bihlala memberikan kesaksian, bahwa Kesalahpahaman yang seperti ini perlu diluruskan saya salah satu peserta yang hadir ingin meluruskan bahwa, dalam sambutannya pada acara halal bihalal Himalo kemarin justru Pak Dr.AKA (H.Akhsanul Khalik) meminta kita semua bangsa Sasak mulai dari sekarang saling junjung, saling angkat dan jangan ada yg suka saling jatuhkan.

Jadi beliau membakar semangat kita untuk mulai sekarang menjadi bangsa yang berani tampil di depan, saling bantu, saling junjung dan saling hargai apabila ada saudara-saydara kita hendak tampil menjadi pemimpin, bukannya saling sikut dan saling jatuhkan jangan sampai terjadi hal tersebut.

Kalaupun hingga saat ini belum ada yang siap, gak ada salahnya kalau pak Zul kembali tampil daripada kita dipimpin oleh orang-orang dari luar daerah, karena dari daerah lainpun banyak yg ingin menjadi pemimpin di NTB.

Pak AKA justru membakar semangat bangsa Sasak untuk jangan malu-malu lagi tampil menjadi pemimpin bangsanya sendiri dan Jangan saling jatuhkan, biarkan masa-masa lalu itu sudah lewat.

Jadi kalau ada bangsa Sasak yang layak dan mau tampil menjadi pemimpin tahun 2024 ya kita semua harus mendukungnya, begitulah pesan yang bisa saya tangkap dari pidato luar biasa Pak Dr.AKA ungkap Syahrir Rohman.

Saya kembali menegaskan terima kasih dan bahagia, atas kecintaan Senior kita, orang tua kita Pak Rahmat Hidayat yang sudah mengingatkan, dan itu sangat bagus memberikan semangat bagi saya pribadi untuk terus memperjuangan marwah kesasakan kita pada masa datang dalam sisa umur yang ada ini. (abi/ron*).