OPINI  

Kisah Nyata Terobosan Baru Mendidik Generasi Penerus

Hal ini saya ceritakan ke anak saya sekaligus mengingatkan saya bahwa sebaiknya para guru tersebut belajar ilmu komunikasi. Ilmu tersebut sederhana, rumusnya. F.I.R.S.T. Sekilas saya akan memberikan sedikit ilmu tersebut, nantinya walau di awal memang mungkin agak kaku dalam mempraktekannya saya yakin siapa saja yang melakukannya cepat menguasainya. Garansi, di latih sebentar para guru bisa dengan mudah menguasainya.

Daripada setiap hari bicara di depan murid 2 jam setiap pelajaran namun ngak ada yang nyantol kepela anak didik. Khan lebih baik, memberikan waktu yang sama 2 jam namun masuk ke kepala murid dengan teknik komunikasi FIRST ini.
F adalah kependekan dari fokus atau fascinate. Secara sederhana arti dari Fokus dasarnya adalah mencari minat seseorang (passion), dan fascinate adalah kata atau (pilih) kalimat yang mengagumkan yang membuat semua orang perhatiannya kearah anda, si pembicara.

Seperti kalimat pembuka sang guru sejarah saya yang menggunakan saya sebagai “medium” agar kelas bisa mendapat “focus of attention” dengan pertanyaan, “siapa di kelas ini berasal dari Indonesia?” (dia dapat passion fokus saya) , “tahu ngak anda bahwa amerika itu keberadaanya bisa ngak di sini tapi di Indonesia?” (kalimat Fascinate(mengagumkan)). Kata-kata berikutnya dari beliau akan membuat kita siap dan terbuka atas informasi berikut. Hal itulah yang akan terus terngiang dalam pikiran murid untuk waktu yang panjang setidaknya di kepala saya.

Atau sewaktu Obama presiden Amerika datang ke kampus UI depok. Obama maju ke panggung dengan setengah berlari ( memberi kesan energik), lalu menatap seluruh ruangan ( menyapa dengan tanpa kata kata) lalu tersenyum, dan membuka kalimat dengan “ pulang kampung ni yee”. Kalimat itu langsung masuk di “top of Mind”. Di teruskan dengan “Sateeeee..”

Tepuk tangan meriah dan panjang adalah “feedback” tanda pendengar suka atau hatinya terambil oleh Obama (pada saat itu). Dalam seketika dia sudah mengambil alih perhatian semua orang. Kalimat selanjutanya semua orang sudah open mind dan mengangguk.

Tentu dengan F saja belum membuat seseorang akan mengerti dan faham maksud anda. Apa lagi menjalankan, namun pembukaan yang benar membuat 4 hal tersisa akan mudah dilaksanakan. Dan dengan mudah anda menjadi “master” pembicara.
Selanjutnya ada I, R, S. Terakhir adalah T.
T adalah kependekan dari “termination”. Penutupan. Database masuk dalam pikiran atau program harus di kunci, di lock, di tutup. Kalimat terbuka atau tidak di tutup membuat pikiran tidak mengerti karena tidak lengkap data masuknya.

Bayangkan pikiran manusia adalah computer. Dalam bahasa komputer kita akan memprogram dengan “if” “then”. If (jika) di pencet angka” 2” dan “shift” , then (maka) akan mendapatkan “@”. Itu ilustrasi cara kita membuat program.

Dalam komunikasi, banyak orang tua merasa anaknya membandel karena tidak nurut. Sudah diperintah dengan jelas, “jangan banting itu pintu” sang anak tetap menutup pintu dengan keras, “Nak nanti jangan lari-lari di rumah tante A ” ternyata sang anak bercanda kejar-kejaran ..sampai…prank!, ada piring pecah.

Kita mungkin menganggap anak tersebut bandel. Namun dari sisi komunikasi, maka sebenarnya kita yang salah. Kalimat langsung tersebut tidak menggunakan kaidah FIRST. Kalau menggunakan teknik tersbeut komunikasi nya begini:
Denger mamah sebentar ya nak (F).
Kamu kan anak pinter (I), anak pinter nurut sama saran mamah khan? (R)
Nanti di rumah tante jangan lari-lari ya (S)
karena di rumah tante banyak piring keramik (T) nanti pecah (if), bisa melukai kaki dan membuat tante sedih(then).

(Kisah Nyata Mardigu Wowiek)