KISAH INSPIRATIF SUTARTO SI PENJUAL KELILING YANG RAIH GELAR PROFESOR TERMUDA DI NTB

Selanjutya, Alhamdulillah Ibu dan keluaraga menyetujui untuk melanjutkan kuliah di kota mataram.

Lulus dari SMUN 1 Dompu tahun 2003, Sutarto melanjutkan pendidikan ke IKIP Mataram yang sekarang berubah nama menjadi Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA) dan mengambil prodi Pendidikan matematika.

Saat lulus tes, saya ingat harus membayar uang daftar ulang sebesar Rp. 700.000. Sampai batas pembayaran, ibu belum mengirimkan uangnya.

Beliau harus berusaha pinjam ke keluarga untuk biaya daftar ulang.

Karena belum bisa membayar, keesokan harinya saya menghadap wakil rektor satu sekaligus ketua panitia penerimaan mahasiswa baru. Pada saat bertemu, saya sampaikan, mohon diberikan tambahan waktu, agar saya bisa membayar uang daftar ulang tersebut.

Alhamdulillah Warek I tersebut memberikan tambah waktu 1 minggu. Dan alhamdulillah ibu bisa mengirimkan uang 750.000 dengan rincian 700.000 untuk daftar ulang, 50.000 untuk kebutuhan ospek.

Sejak saat itu saya sangat semngat untuk kuliah dan berusaha untuk mencari sumber sumber lain untuk memenuhi kebutuhan kuliah. Alhamdulillah banyak beasiswa yang saya dapatkan dari berbagai sumber.

Kuliah di IKIP Mataram, Sutarto menyelesaikan pendidikan dalam waktu 3,5 tahun dan mendapat gelar Cumlaude di fakultas Pendidikan matematika dan IPA (FPMIPA) IKIP Mataram.

Prestasi Sutarto membuat Dekan FPMIPA saat itu memintanya melamar menjadi dosen di program studi Pendidikan Matematika.

Satu tahun mengajar, sutarto berniat melanjutkan S2. Namun keluarga tidak ada satupun yang setuju untuk saya melanjutkan kuliah, dengan alasan ekonomi orang tua. Mereka berharap sutarto bekerja dulu.

Karena keteguhan hati dan keyakinan bahwa Allah akan membantu, sutarto berangkat tes S2 ke UNY dan dinyatakan lulus serta harus membayar biaya pendaftaran ulang sebesar 4.500.000.

Namun berkat bantuan Almarhum ketua Yayasan Bapak Lalu Ratmaji, kami diberikan uang untuk biaya daftar ulang.

Pada 2009, Sutarto melanjutkan studi ke S-2 Universitas Negeri Yogyakarta mengambil program studi Pendidikan Matematika dengan mendapatkan Beasiswa Program pascasarjana (BPPS) dari kementerian pendidikan dan Alhamdulillah lulusan terbaik di Angkatan wisudanya tahun 2011.

Pada tahun 2013, sutarto melanjutkan studi ke S-3 Universitas Negeri Malang mengambil program studi Pendidikan matematika dengan mendapatkan beasiswa Pendidikan dalam negeri (BPPDN) dari kementerian Pendidikan.

Alhamdulillah di tahun 2015 menemukan jodoh dan menikah dengan teman kelas Dr. Intan Dwi Hastuti, M.Pd dari Ponorogo Jawa Timur.

PROFESOR TERMUDA DI NTB, PROF. DR. SUTARTO, M.PD dan Istrinya Dr. Intan Dwi Hastuti, M.Pd.

S3 Kami tempuh kurang dari 3 tahun, dengan predikat sama sama cumlaude.

Di Angkatan prodi S3 Pendidikan matematika, lhamdulillah kami wisuda hanya berdua di tahun 2016.

Selama menjadi dosen pernah menduduki jabatan sekretaris jurusan tahun 2013, Ketua LP3M Undikma Sejak 2017-Sekarang.

Lebih dari 15 tahun menjalani karier sebagai dosen, pada tanggal 30 Mei 2023 lewat Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 27217/M/07/2023, Sutarto ditetapkan menjadi Guru Besar / Profesor dalam bidang Ilmu Pendidikan Matematika.

Profesor Pertama Di Universitas Pendidikan Mandalika, Profesor Pertama dari Dosen tetap Yayasan di NTB, dan Profesor termuda di NTB di usia 37 Tahun.

Hari ini tanggal 24 Juni 2021, ketua lldikti 8 menyerahkan secara langsung SK GB di acara Musyawarah Wilayah ABPTSI NTB.

Penyerahan SK. Profesor.

Gelar Profesor ini menjadi bukti bahwa si penjual jajan keliling dari Dompu ini mampu meraih cita-citanya meski harus menjalani jalan berliku dan tak mudah. (*).

#Inspiratif

#Indonesia