Ketua GSI Akan Melakukan Aksi Di Kemendagri RI, Penolakan HL Gita Ariadi PJ Gubernur NTB

lpkpkntb.com – Ada 17 daftar gubernur yang bakal meninggalkan kursi jabatannya bulan September 2023. Belasan gubernur tersebut lengser, karena masa jabatannya sudah habis setelah lima tahun menjabat.

Terhitung, 17 gubernur ini dilantik pada 5 September 2018 dan berakhir 5 September 2023. Hal itu, sesuai Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada Pasal 162 ayat (2).

Baca juga:

Alasan Menteri Nadiem Makarim Tak Wajib Skripsi, Begini Penjelasan Dikti Ristek

Dari 17 gubernur tersebut, diantaranya yang bakal hengkang dari kursi jabatannya. Salah satunya Gubernur dari Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr.H Zulkieflimansyah politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Namun, Presiden Jokowi telah memutuskan menunjuk Lalu Gita Ariadi menjadi Pj Gubernur NTB.

Sebagai informasi, nama Lalu Gita memang merupakan satu dari tiga nama yang diusulkan DPRD NTB ke Kemendagri.

Dua nama lain, yakni Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Jenderal DPD RI Lalu Niqman Zahir dan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar Ali.

Baca juga;

Daftar 10 Gubernur Akan Tinggalkan Kursi Jabatan Bulan September 2023

“Benar, rapat TPA sudah dilakukan,” kata Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin kepada detikBali pada Jumat pagi (1/9/2023).

Ali tak membantah 10 nama calon Pj Gubernur yang telah beredar tersebut. Salah satunya adalah Lalu Gita Ariadi.

Ia menerangkan, pada Kamis pukul 11.30 WIB, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian telah melaporkan kepada Presiden Joko Widodo terkait usulan nama-nama Pj Gubernur 10 provinsi seperti yang dijelaska  diatas.

Dengan akan dilantiknya H L Gita Ariadi Sebagai PJ Gubernur NTB, mendapatkan reaksi dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) seperti lpkpkntb kutip laman Pejuanghukum45.com.

Amirudin, yang juga Ketua Umum Garda Sasak Indonesia berasal dari Suradadi, Lombok Timur, menyampaikan kepada awak media terkait dengan penunjukan Lalu Gita Ariadi menjadi Pejabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Kami GSI (Garda Sasak Indonesia” menolak keras.

Baca juga;