Menurut Shinta, IWAS datang dengan perempuan yang berbeda-beda. Shinta menceritakan banyak gelagat aneh dari perempuan-perempuan yang dibawa IWAS tersebut.
“Yang bikin kami curiga itu kadang (perempuan) yang keluar dari kamar itu panik, terus ada yang nangis, ada yang lari terus minta tolong. Masih ada saksi di sini. Dia cerita ke kamar sebelah ‘Saya disuruh buka celananya. Saya takut katanya,” ujar Shinta menirukan kalimat perempuan tersebut di lansir dari detikBali.
Lebih jauh, Shinta mengaku homestay-nya telah berdiri sejak 2003. Di homestay tersebut, terdapat sekitar 15 kamar.
Adapun tarif kamar di homestay tersebut yakni Rp 80 ribu untuk kamar biasa dan Rp 150 ribu untuk kamar yang menggunakan AC. Pasca kasus IWAS mencuat, kunjungan di homestay tersebut tak ada peningkatan.
“Nggak berpengaruh, biasa aja (kunjungan),” bebernya.
Dalam perjalanan kasusnya, Shinta mengaku mengikuti kasus IWAS yang viral.
“Saya lihat Agus ini dari wawancara seolah-olah nyari pembelaan. Dua tiga kali masuk sehari, kan itu bukan sekali. Korban (perempuan) ini kan cantik-cantik,” jelasnya.