Kesengsaraan & Perubahan Ekonomi RI ini “Biang Keroknya”..

Jika rute ini ditempuh Magellan, maka ada dua keuntungan: dia akan menjadi orang pertama yang mencapai surga rempah dan orang pertama yang mengelilingi dunia.

Bagi Magellan tawaran ini sungguh menarik. Singkat cerita, karena berselisih dengan Portugis, dia meminta dukungan Raja Spanyol dan berhasil. Hingga akhirnya dia berlayar mengikuti rute Timur yang telah dirancang.

Pada 15 September 1519, dia memulai perjalanan dari Spanyol dengan mengomandoi lima kapal. Nahas, perjalanan tak semudah yang direncanakan. Angin lautan pasifik sangat ganas, dua dari kapalnya rusak. Stok makanan menipis. Dan akhirnya terdampar di Filipina pada Maret 1921.

Di sana Magellan dan anak buahnya disambut baik penduduk lokal. Akan tetapi, mereka lambat laun malah kurang ajar. Penduduk lokal marah. Terjadilah pertempuran antara ribuan penduduk dan kurang dari 100 pasukan Magellan.

Akibat kalah jumlah, Magellan dan pasukannya berhasil di bunuh pada 27 April 1521, tepat hari ini 502 tahun lalu. Hanya 18 orang yang tersisa dan semuanya langsung kabur ke Maluku.

Bencana membawa berkah, 18 orang tersebutlah yang sukses menemukan surga rempah-rempah baru. Mereka mencatatnya dan pulang kampung ke Portugis, yang menandai keberhasilannya mengelilingi dunia.

Pencapaian pasukan Magellan menemukan Maluku sebagai pusat rempah-rempah membawa konsekuensi serius bagi dunia. Pasalnya, setelahnya mereka semakin bernafsu menjangkau non-Eropa, dari semula motif ekonomi menjadi politik.

Keberadaan peta yang disusun Magellan menjadi pintu masuk dunia non-Eropa ke babak kolonialisme dan imperialisme.  Dalam perkembangannya, Magellan resmi sebagai pembuka jalur Samudera Pasifik untuk eksplorasi dan perdagangan baru.

Tak pelak, Indonesia pun mengalami getah paling pahit karena berita ‘surga rempah’ membawa bangsa Eropa menjajah wilayah kita hingga berabad-abad lamanya.

Dari penjajahan itulah seluruh tatanan kehidupan berubah drastis. Selama periode tersebut, masyarakat Indonesia, dan separuh dunia, hidup penuh sengsara dan menyedihkan.

(dikutip dari cnbcindonesia.com, 27/04/2023)