Lpkpkntb.com – Artikel ini akan membahas tentang dari segi hukum, jumlah rakaat sholat tarawih dan hikmah nya.
Untuk di ketahui Sholat tarawih adalah ibadah sunnah yang dikerjakan pada setiap malam di bulan Ramadan. Salat ini memiliki berbagai keutamaan dan umat Islam selalu beramai-ramai ke masjid untuk melaksanakannya.
Kendati demikian apa hukumnya apabila dilaksanakan sendiri di rumah? Dilansir dari NU Online, Syekh Wahbah Zuhaili menegaskan pada al-Fiqahul Islami wa Adillatuh bahwa hukum tarawih adalah sunnah kifayah. Ini berarti apabila dikerjakan maka akan mendapatkan pahala, sedangkan ketika tidak dikerjakan tak berdosa.
Adapun jumlah rakaat sholat tarawih berbeda-beda tergantung mazhab dan kebiasaan yang diikuti. Sholat tarawih bisa dilakukan sebanyak 8, 20 , atau 36 rakaat. Sementara sholat witir dilaksanakan 3 rakaat.
Berikut pelaksanaan sholat tarawih dan witir berdasarkan total rakaat dilansir dari berbagai sumber;
Pelaksanaan 8 rakaat sholat tarawih mengacu pada sebagian ulama mazhab Hanafi, seperti Imam Al-Kamal Ibnu al-Humam. Terdapat 3 versi dalam pelaksanaannya:
Mayoritas umat Islam di Indonesia melaksanakan sholat tarawih sebanyak 20 rakaat. Dilakukan dengan cara 2 rakaat salam setiap kali sholat. Hal itu diulangi hingga total 20 rakaat.
Kemudian, sholat witir sebanyak 3 rakaat dengan cara 2 rakaat salam ditambah 1 rakaat salam. Jumlah rakaat ini mengacu pada mayoritas ulama dari mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali.
Dilansir dari situs NU Online, sholat tarawih dengan jumlah 36 rakaat mengacu pada sebagian ulama mazhab Maliki.
Dalam pelaksanaannya, sama dengan sholat tarawih 20 rakaat, tetapi totalnya menjadi 36 rakaat. Selanjutnya, sholat witir 3 rakaat.
Hukum Sholat Tarawih
Adapun hukum sholat taraweh Sendiri di Rumah sebagaiamana yang dikutip dari laman NU Online, sholat tarawih lebih baik dilakukan berjamaah. Namun dengan beberapa alasan seperti berhalangan (uzur), maka boleh melakukannya secara sendiri (munfarid).
Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam sebuah hadis, yaitu:
عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى ذَاتَ لَيْلَةٍ فِي الْمَسْجِدِ فَصَلَّى بِصَلَاتِهِ نَاسٌ ثُمَّ صَلَّى مِنْ الْقَابِلَةِ فَكَثُرَ النَّاسُ ثُمَّ اجْتَمَعُوا مِنْ اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ أَوْ الرَّابِعَةِ فَلَمْ يَخْرُجْ إِلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا أَصْبَحَ قَالَ قَدْ رَأَيْتُ الَّذِي صَنَعْتُمْ وَلَمْ يَمْنَعْنِي مِنْ الْخُرُوجِ إِلَيْكُمْ إِلَّا أَنِّي خَشِيتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ وَذَلِكَ فِي رَمَضَانَ (رواه البخاري ومسلم)
“Dari ‘Aisyah Ummil Mu’minin radliyallahu ‘anha, sesungguhnya Rasulullah pada suatu malam salat di masjid, lalu banyak orang salat mengikuti beliau. Pada hari ketiga atau keempat, jamaah sudah berkumpul (menunggu Nabi) tapi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam justru tidak keluar menemui mereka. Pagi harinya beliau bersabda, ‘Sunguh aku lihat apa yang kalian perbuat tadi malam. Tapi aku tidak datang ke masjid karena aku takut sekali bila salat ini diwajibkan pada kalian.” Sayyidah ‘Aisyah berkata, ‘Hal itu terjadi pada bulan Ramadan’.” (HR Bukhari dan Muslim)
Beberapa Hikmah Sholat Tarawih Berjamaah
Meskipun tidak ada larangan mengenai mengerjakan salat tarawih secara munfarid, ada beberapa keutamaan yang bisa didapatkan apabila mengerjakannya secara berjamaah. Berikut hikmahnya dikutip dari Muhammadiyah.or.id:
20 Rakaat Salat Tarawih pertama kali dilakukan oleh Rasulullah SAW di Masjid Nabawi tahun kedua Hijriah. Pada awalnya, salat ini disebut Qiyam Ramadan, bukan Tarawih, sebagaimana dijelaskan Ahmad Zarkasih dalam buku Sejarah Tarawih.
Istilah Tarawih sendiri juga belum muncul semasa Khalifah Abu Bakar RA memimpin. Menurut riwayat Imam al-Marwadzi dalam kitabnya, Qiyam Ramadhan, istilah Tarawih kemungkinan muncul di masa Khalifah Umar bin Khattab RA.
Melansir buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Super Komplet karya Ibnu Watiniyah diceritakan, pada suatu malam bulan Ramadan, Rasulullah keluar menuju masjid untuk mengerjakan salat malam.
Page: 1 2
BMKG menyatakan wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) siaga bencana hidrometeorologi. BMKG Stasiun Klimatologi NTB menyebut…
Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia…
Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia…
Polresta Mataram berhasil melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap seorang pejabat penting di Dinas Pendidikan…
Lalu Ibnu Hajar Ketua Umum DPP Ormas Sasaka Nusantara NTB Investigasi Proyek Pembangunan Jembatan Penghubung…
Berita mengenai "Gunung Emas" di Arab Saudi telah menarik perhatian banyak orang, terutama yang mengaitkannya…