Dalam rangkaian kegiatan roadshow UNU LiterAction!, Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (UNU NTB) menggelar acara bertema “Kelas Inspirasi: Pemuda sebagai Pelopor Anti Kekerasan Seksual” di MAN Lombok Barat. Kegiatan ini disambut hangat oleh Wakil Kepala Madrasah Bidang Humas, Sahimi, S.Pd., M.Pd., yang memberikan apresiasi atas misi literasi UNU NTB.
“Tema ini sangat relevan bagi generasi muda untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu-isu penting seperti kekerasan seksual,” ungkap Sahimi.
Soroti Sexual Grooming sebagai Isu Penting
Pada acara ini, sexual grooming menjadi salah satu fokus pembahasan yang disampaikan oleh Emha Zainul, S.Psi., M.Si., dari Biro Psikologi UNU NTB. Ia menjelaskan bahwa sexual grooming adalah proses manipulasi yang dilakukan pelaku untuk membangun hubungan dan kepercayaan dengan korban guna mengeksploitasi mereka secara seksual.
“Modus ini semakin berbahaya karena pelaku memanfaatkan media digital, seperti media sosial atau aplikasi pesan singkat. Tidak hanya anak-anak dan remaja, mahasiswa juga berisiko menjadi target,” jelas Zainul.
Sexual grooming termasuk dalam kategori kekerasan seksual menurut UU No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS). Ia mengingatkan pentingnya mengenali tanda-tanda grooming, seperti perhatian berlebih, hadiah, atau upaya mengisolasi korban dari lingkungan sosial.