Kecimol: Kelalah Cikar Montor Liwat?

Ilustrasi. Dok. Lpkpkntb.com.

Dalam pengertian itu, saya ingin menggaris bawahi kata utuh dan pusaka. Utuh didalam KBBI diartikan sebagai keadaan sempurna (tidak berubah, tidak rusak).

Namun jika menilik instrumen yang ada di Kecimol, didalamnya tentu terdapat beberapa alat musik luar, seperti drum, atau gitar yang berasal dari spanyol.

Sedangkan pusaka, jika berpegangan pada Piagam Pelestarian Pusaka Indonesia (2003) merupakan hasil cipta, rasa, karsa, dan karya yang istimewa dari lebih 500 suku bangsa di Tanah Air Indonesia, secara sendiri-sendiri, sebagai kesatuan bangsa Indonesia.

Artinya, jika mengacu pada kedua pandangan ini, saya rasa perdebatan soal keberadaan kecimol hari ini dapat terjawab.

Nyongkolan Hasbi dan Elva Ke Mataram Tahun 2014.
Nyongkolan Hasbi dan Elva Ke Mataram.

Kita ketahui, dalam adat pernikahan suku sasak terdapat sebuah prosesi yang dinamakan nyongkolan, dalam tradisi ini tentu ada maksud dan tujuan yang ingin disampaikan pihak mempelai pria kepada mempelai perempuan dengan merayakannya sepanjang perjalanan, salah satu tujuannya ialah menyampaikan kabar suka cita kepada sanak saudara serta masyarakat sekitar, bahwa telah berangsungnya sebuah pernikahan.

Nyongkolan bermaksud mengajak masyarakat yang melihat, agar turut serta dalam kebahagian kedua mempelai tersebut. Dalam proses perayaan inilah muncul kesenian tradisi yang kita kenal dengan nama Gendang Beleq.

Seni musik yang menjadi pengiring pengantin ini, bukan saja sebatas ekspresi, sebab bagi saya, ini tidak dapat dilepaskan dari prosesi nyongkolan itu sendiri.

Bahkan dapat dikatakan nyongkolan adalah gendang beleq itu sendiri, terlebih jika kita membaca dari kacamata kebudayaan, gendang beleq memiliki sejarah serta keunikan tersendiri bagi masyarakat sasak.

Keunikan yang tidak dimiliki oleh kebudayaan lain, bahkan di dunia, itulah sebabnya di era globalisasi hari ini sebuah tradisi menjadi sangat penting untuk menjaga jati diri bangsa.

Seiring perkembangan zaman, terjadi banyak perubahan yang sangat cepat.

Jika sebelumnya gendang beleq menjadi musik pengiring pengantin, akhir-akhir ini banyak kita temukan prosesi nyongkolan tidak lagi menggunakan gendang beleq sebagai pengiring, namun telah berubah diiringi musik modern diisi lagu-lagu populer yang sedang viral di masyarakat, oleh kelompok musik kecimol itu sendiri.

Namun ada hal yang patut disorot dalam dinamika nyongkolan menggunakan Kecimol ini secara berlebihan.

Tentu, bukan tidak mungkin gendeng beleq secara tidak langsung mulai terpinggirkan sebagai musik pengiring dalam tradisi nyongkolan.

Dan jika gendang beleq sudah terpinggirkan, kemudian digantikan dengan musik-musik modern, lalu tradisi dan keunikan apalagi yang masyarakat Sasak miliki? Lalu apalagi yang dapat kita banggakan sebagai tradisi Sasak selama ini?

Tentu gendeng beleq bukan satu-satunya seni tradisi masyarakat sasak, namun gendang beleq merupakan bagian dari tradisi sasak yang bagi saya sangat layak untuk dipertahankan serta dilestarikan.

Sehingga dalam hal ini, saya hanya ingin mengajak para pembaca agar muncul kesadaran bahwa tradisi nyongkolan, bukan sebatas kegiatan senang-senang belaka.

Lebih dari itu, tradisi nyongkolan dan gendang beleq telah menjadi bagian dari sejarah, pengalaman, hingga sarana dalam melegetimasi kehidupan tradisi suku sasak melalui sebuah prosesi adat pernikahan.

Oleh: Lalu Gitan, Penulis dan Akademisi Seni Musik.