Kemudian setelah mendapatkan pengaduan, korban yang awalnya tinggal bersama BM di rumah kepala dusun itu akhirnya dipisahkan dan diberi pendampingan atau trauma healing.
“Kami mendampingi korban dan melakukan edukasi, jangan sampai korban ini trauma sehingga tidak menjadi beban psikologinya,” ungkapnya.
Sesuai dengan informasi yang dihimpun melalui detikBali.com, antara korban dan BM kenal ketika mengikuti orang tua yang bekerja di wilayah Kalimantan. BM dengan orang tua korban sendiri juga saling mengenal. Bahkan cukup dekat.
Demikian informasi kekerasan seksual pada anak usia 12 Tahun di Nusa Tenggara Barat. Tetap Waspada!.