“Mulai persoalan Sarana prasaran dan infrastruktur akses pendidikan pelosok sumbawa, maraknya kenakalan remaja dan kekerasan seksual mulai merambat dunia Pendidikan kabupaten sumbawa belakangan ini digegerkan dengan pencabulan 29 santri oleh pimpinan pondok pasantren di labangka, Sumbawa, NTB”, lanjutnya
“Kita akui adanya perbaikan kualiatas pendidikan terbukti dengan Data yang dirilis oleh BPK NTB dari tahun 2020-2022 terhadap Angka partisipasi murni dari jenjang SD,SMP dan SMA mengalami peningkatan walaupun angka partisipasi sekolah penduduk 7-18 tahun cenderung stagnan”, lanjutnya
“Akses infrastruktur jalan yang tidak mendukung untuk dilewati seperti orong telu, batulanteh dan daerah pelosok lainnya menghambat proses pengawasan dan pemantaun berjalannya pembelajaran bagi siswa.
Melihat kondisi tersebut KAMMI Sumbawa terus mendorong dan mengingatkan pemerintah memberikan perhatian dan pengawalan khusus terhadap kualitas pendidikan daerah pelosok”,
Maraknya kenakalan remaja menjadi sorotan dunia pendidikan sumbawa seberapa efektif implementasi dan dan pengawasan pendidikan karakter yang telah digaungkan dari tahun 2021 dengan diterbitkan PERBUP Nomor 31 tahun 2021.
Ditambah dengan kecemasan para orang tua terhadap kasus kekerasan seksual dilingkungan Pendidikan, semua orang bisa jadi korban”, Tutupnya. (bi/ron).