Ketua SAPANA, Rudi Lombok, mengkritik proses penyusunan Kalender Event 2025 yang dinilai masih belum optimal dan hanya bersifat seremonial.
Menurutnya, Kadis Dispar NTB seharusnya terlebih dahulu berkonsultasi dengan gubernur terpilih, yaitu Iqbal, mengingat pejabat sementara (PJ) yang saat ini memegang tugas akan segera kembali ke kampung halamannya.
“Jangan sodorkan barang mentah yang harus diolah oleh gubernur terpilih. Seharusnya Iqbal, sebagai gubernur terpilih, yang menentukan dan memilih menunya,” tegas Rudi Lombok.
Rudi juga mengungkapkan bahwa dalam kalender tersebut terdapat banyak agenda yang belum disusun secara terbuka.
Ia mencontohkan tradisi ogoh-ogoh yang dinilai tidak dimasukkan dengan jelas dalam rangkaian acara. Kritik ini menunjukkan kekhawatiran bahwa penyusunan kalender hanya dilakukan secara formalitas tanpa mengakomodir aspirasi dan potensi budaya yang sebenarnya di lapangan.
Kritik dan saran Rudi Lombok diharapkan dapat mendorong pihak terkait untuk segera melakukan evaluasi dan perbaikan dan segera berkoordinasi dengan gubernur terpilih,Kalender Event 2025 mampu menampilkan agenda yang transparan, menyeluruh, serta benar-benar merepresentasikan kekayaan budaya dan potensi NTB. Jangan seperti kalender of event tahun-tahun sebelumnya banyak tidak terlaksana.
Pihak SAPANA berharap bahwa langkah konsultasi yang lebih intensif dengan gubernur terpilih akan menghasilkan perencanaan kegiatan yang lebih matang, sehingga setiap acara tidak hanya menjadi seremonial semata, melainkan juga dapat terlaksana dengan nyata dan memberikan manfaat.
Ia juga mempertanyakan legitimasi kalender tersebut dengan menyatakan,
“Apalah kalender event 2025 ini, produknya dari PJ Gubernur NTB atau Gubernur Terpilih? Jangan sampai nanti dirombak lagi.”