Dia kembali ke sungai dan mengambil air lagi. Ketika dia membawa air lagi, dia bertemu dengan beberapa orang lain yang sedang haus dan mencari air. Sekali lagi orang itu kemudian memberikan semua airnya kepada mereka.
Kejadian yang sama terjadi lagi dan lagi. Setelah sekian lama, ketika dia tidak datang, orang bijak pergi mencarinya dan melihat apa yang terjadi.
Orang bijak mendatangi pria itu dan berkata, “Wahai jiwa yang baik, kamu berulang kali mengisi embermu dengan air dan membawanya dari sungai dan mengosongkannya untuk ya haus. Tapi apa manfaat yang Anda dapatkan dari ini?
Pria itu menjawab, “Apa yang saya dapatkan? Apa yang tidak saya dapatkan? Saya tidak pernah berpikir tentang hal itu. Saya hanya ingin membantu mereka yang membutuhkan.”
Orang bijak berkata, “Apa gunanya bantuan seperti itu ketika anak dan keluarga Anda sendiri tidak dapat bertahan hidup. Anda bisa membantu mereka seperti yang saya lakukan.”
Pria itu bertanya, “Bagaimana caranya?”
Orang bijak menjawab, “Saya memberi tahu Anda jalan sungai alih-alih memberi Anda air dari sungai. Anda seharusnya memberitahu semua orang yang haus, jalan ke sungai. Sehingga dahaga Anda dan keluarga juga bisa terpuaskan bersama orang lain. Dan untuk ini Anda tidak perlu mengosongkan ember Anda setiap saat.”
Setelah mengatakannya, orang bijak itu pun berlalu.
Pria yang baik itu memahami segala sesuatu bahwa alih-alih mengosongkan kebajikannya dan memberikannya kepada orang lain, dia dapat memberitahu mereka cara atau metode untuk mendapatkan kebajikan itu sendiri
Pesan cerita
Jika anda ingin melakukan perbuatan baik bagi orang lain, maka tunjukkanlah jalan atau cara kepadanya. Artikel di kutip dari (Kisah Bermakna).