Lanjut Samsul Qomar, ” Bagaimana jika dana untuk Porprov kurang ? Semua kita kembalikan kepada dinas karena mereka saat mengajukan anggaran ke TAPD tidak melibatkan KONI sama sekali jadi kami tidak faham soal ada lebih dan kurangnya karena dinas yang merencanakan dan sekaligus mengeksekusi kami hanya menerima jadi saja,” tegasnya .
Aneh juga termasuk iuran untuk masing masing cabor juga di serahkan oleh dinas pora langsung ke panitia Provinsi tidak melalui KONI .
Oleh karena itu, “Kami clear ya tidak ada pegang dana Porprov kalau persiapan dan rapat lainnya kami menggunakan hibah yang ada. Sementara melihat fenomena atlit dan ketersediaan dana , KONI Loteng hanya menargetkan 30
Emas dari 25 emas pada tahun 2018 lalu dan posisi Loteng di 6 besar,” imbuhnya.
Lanjut Mudah mudahan bisa 30 emas dan bisa naik peringkat karena kita memang sangat banyak kekurangan kalau 2018 dulu 4 M dana yg di sipkan kalau sekarang hanya 1,7 M jauh sekali dari kebutuhan .
Kata M Samsul Qomar ” Kita juga belum berani menargetkan bonus atlit untuk emas perak dan perunggu karena masih soal kemampuan daerah .Untuk mengantisipasi kekurangan ekstra puding dan vitamin Bupati sudah mengeluarkan SK bapak angkat untuk masing masing cabor semoga saja ada sumbangan dari para bapak angkat tersebut,” tutupnya Ketua KONI M Samsul Qomar. (Abi/ron).