Cara membuat ramuan obat stroke alami menggunakan daun Sambiloto sangat mudah, cukup ambil 5 lembar daun lalu cuci sampai bersih kemudian seduh dengan setengah gelas air panas.
Tambahkan satu sendok madu untuk mengurangi rasa pahit dan tunggu hingga minuman menjadi hangat dan siap untuk dikonsumsi sebanyak 2 kali sehari.
5. Kulit Manggis
Banyak produsen obat saat ini telah berlomba-lomba untuk melakukan ekstrasi kulit manggis sebagai obat berbagai jenis penyakit salah satunya stroke.
Kulit manggis mempunyai kandungan senyawa xanthone yang terdiri dari berbagai jenis seperti antioksidan, maclurin, gertanin, A-mangostin, B-mangostin, isomangostin, garcinone A, B, C, D dan E.
Senyawa yang ada pada kulit manggis inilah yang bertugas melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, meningkatkan daya tahan tubuh, meredakan rasa sakit, mengurangi tekanan darah (hipertensi) hingga mencegah kanker.
6. Seledri
Obat herbal pertama yang bisa membantu mengobati stroke adalah seledri. Tanaman ini memiliki sifat antihipertensi yang sangat dibutuhkan oleh pasien stroke.
Seledri (Apium graveolens L.) adalah sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan.
Beberapa negara termasuk Jepang, Tiongkok, dan Korea mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan.
Di Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai lalap.
Penggunaan seledri paling lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai daun, buah, dan umbinya semua dimanfaatkan.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Indonesia menunjukkan bahwa seledri bisa diolah menjadi jamu untuk menunjang pemulihan pasien stroke.
Selain itu juga penelitian secara ilmiah juga mendukung pengetahuan tersebut. Tak hanya daunnya saja yang memiliki khasiat, akar, buah dan biji seledri pun dapat digunakan sebagai obat.
Akar seledri berkhasiat memacu enzim pencernaan dan peluruh kencing (diuretik), buah atau bijinya sebagai pereda kejang (antispasmodik), menurunkan kadar asam urat darah, antirematik, peluruh kencing, peluruh kentut (karminatif), afrodisiak, dan penenang (sedatif).
Tersedia buku dan cara meramunya, dapat menghubungi Penerbit ” UNUNTB Mataram”.
Demikian informasi obat herbal yang dapat dijadikan referensi mencegah penyakit dalam tubuh, semoga bermanfaat. (Abi/Ron).