Jika menilik Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 yang diterbitkan Kementerian Agama, malam 27 Ramadhan itu bertepatan pada tanggal 6 April 2024 ba’da maghrib. Meskipun begitu, sekali lagi ditekankan, tidak ada yang tahu kapan malam mulia ini benar-benar akan tiba.
Supaya dapat mengenalinya, dapat mengetahui ciri-ciri malam Lailatul Qadar. Masih dikutip dari buku yang sama, ini rinciannya:
- Matahari di pagi harinya tidak menyilaukan
- Malam jernih dengan bulan yang bercahaya
- Malamnya tenang
- Malam Lailatul Qadar tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin
Amalan Saat Malam Lailatul Qadar
Amalan apa yang dapat dikerjakan pada malam Lailatul Qadar? Di antaranya adalah mendirikan sholat tarawih, membaca doa Lailatul Qadar, melakukan i’tikaf, dan memperbanyak bacaan Al-Quran.
1. Mendirikan Sholat Tarawih
Amalan satu ini sejatinya tidak terbatas dilakukan pada malam Lailatul Qadar saja, melainkan malam-malam di bulan Ramadhan secara umum. Salah satu keutamaan mengerjakannya adalah diampuni dosa-dosanya.
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: “Barangsiapa sholat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala maka akan diampuni dosa- dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu)
2. Membaca Doa Lailatul Qadar
Dikutip detikJogja dari situs NU Lampung, di bawah ini adalah doa malam Lailatul Qadar berdasar riwayat lima imam hadits kecuali Abu Dawud:
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Arab Latin: Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī
Artinya: “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku.”
3. Melakukan I’tikaf
Menurut hadits yang tertera dalam buku ‘Panduan Lengkap Puasa Ramadhan menurut Al-Quran dan Sunnah’ karya Abu Abdillah Syahrul Fatwa dan Abu Ubaidah Yusuf, Rasulullah biasa berdiam diri pada sepuluh hari terakhir Ramadhan.
كَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ يُجَاوِرُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ، وَيَقُولُ: تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: “Rasulullah SAW berdiam diri di dalam masjid pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Beliau berkata: ‘Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 2020)
4. Memperbanyak Bacaan Al-Quran
Dalam surat Al-Qadr ayat 1, Allah SWT menjelaskan bahwa Al-Quran diturunkan pada malam Lailatul Qadar. Bunyi ayatnya diambil dari Quran Kementerian Agama sebagai berikut:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada Lailatul Qadar.”
Maka, umat Islam dianjurkan memperbanyak bacaan di malam yang padanya Al-Quran turun. Sebagai penguat, Nabi Muhammad SAW juga diketahui membaca kitab suci ini setiap malam selama bulan Ramadhan. Ini bunyi haditsnya:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
Artinya: “Dari Ibnu Abbas berkata: Rasulullah saw adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril as menemuinya, dan adalah Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, dimana Jibril mengajarkannya Al-Qur’an. Sungguh Rasulullah saw orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus.”