Innalillahi! Tanda Kiamat Makin Dekat Ditemukan di Bawah Tanah

Foto: Kondisi saluran air proyek sodetan kali Kampung Sumur di kawasan Klender, Jakarta, Rabu (29/11/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Kondisi saluran air proyek sodetan kali Kampung Sumur di kawasan Klender, Jakarta, Rabu (29/11/2023). (CNBC Indonesia)

Penyimpanan air tanah dapat memberikan manfaat ekologi di wilayah tersebut. Peneliti dari Program Studi Lingkungan UC Santa Barbara, Debra Perrone menjelaskan pengisian ulang akuifer bisa menyimpan enam kali lebih banyak per dolar dibandingkan reservoir permukaan.

Sebuah studi menunjukkan tanda ‘kiamat’ yang ditemukan di bawah tanah. Penelitian tersebut terkait dengan jumlah air bawah tanah yang makin lama makin menyusut. Bahkan, jumlah penurunannya juga makin signifikan dibandingkan 30-40 tahun lalu.

Dalam penelitian dari UC Santa Barbara tercatat, penyusutan mencapai mencapai 71%, jauh di atas 16% pada periode 1980-1990.

Temuan lainnya, penurunan terjadi tiga kali lipat pada beberapa tempat dari yang sudah diperkirakan sebelumnya.

Penelitian tersebut dilakukan dengan mengumpulkan data dari catatan nasional dan subnasional. Selain itu, mereka juga menggunakan data yang dikerjakan oleh lembaga lain.

Sumber: CNBC Indonesia