lpkpkntb.com – Perubahan iklim mengacu pada perubahan suhu dan pola cuaca dalam jangka panjang.
Pergeseran ini mungkin bersifat alami, tetapi sejak periode 1800-an, aktivitas manusia telah menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama dengan pembakaran bahan bakar fosil (seperti batu bara, minyak, dan gas) yang menghasilkan gas yang memerangkap panas.
Teman-teman, apa yang kamu ketahui tentang pemanasan global (global warming)?
Fenomena pemanasan global adalah peristiwa yang terjadi karena aktivitas manusia yang meningkat seiring waktu.
Manusia yang populasinya terus meningkat dari waktu ke waktu mendorong penggunaan bahan bakar fosil dalam keseharian.
Tak sampai di situ, jumlah manusia yang makin bertambah di muka Bumi menyebabkan mulai marak terjadi alih fungsi lahan.
Teman-teman tentu tahu bahwa planet Bumi adalah habitat bagi makhluk hidup, mulai dari manusia, hewan, hingga tumbuh-tumbuhan.
Kini kondisi Bumi sudah mengalami banyak perubahan signifikan karena ada upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Banyak hasil alam yang diambil untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti bahan bakar hingga bahan baku untuk pembuatan barang-barang industri.
Makin meningkatnya kebutuhan manusia ini mendorong produksi gas yang menumpuk di atmosfer berupa gas CO2 (karbon dioksida).
Nah, gas CO2 inilah yang mendorong terjadinya fenomena yang dikenal dengan efek rumah kaca.
Ketika bicara tentang efek rumah kaca, teman-teman bisa langsung mengaitkan dengan pemanasan suhu global yang terjadi dalam beberapa dekade ini.
Lalu, apa saja penyebab terjadinya fenomena pemanasan global yang jadi masalah kita bersama ini?
Dilansir dari laman ditsmp.kemdikbud.go.id., efek rumah kaca menyebabkan 25% energi matahari yang masuk ke Bumi akan dipantulkan oleh awan ke atmosfer.
25% lainnya akan diserap oleh awan, 45% di antaranya akan diserap oleh permukaan Bumi dan 5% sisanya akan dipantulkan oleh permukaan Bumi, teman-teman.
Energi Matahari yang diserap akan dipantulkan lagi dalam bentuk inframerah oleh awan dan permukaan Bumi.
Namun, energi yang dipantulkan kembali ini bisa terhalang oleh gas CO2 dan gas-gas lain yang ada di atmosfer Bumi.
Nah, tadi teman-teman sudah tahu bahwa gas CO2 dihasilkan dari aktivitas manusia dalam keseharian yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
Page: 1 2
Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia…
Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia…
Polresta Mataram berhasil melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap seorang pejabat penting di Dinas Pendidikan…
Lalu Ibnu Hajar Ketua Umum DPP Ormas Sasaka Nusantara NTB Investigasi Proyek Pembangunan Jembatan Penghubung…
Berita mengenai "Gunung Emas" di Arab Saudi telah menarik perhatian banyak orang, terutama yang mengaitkannya…
Terkait dugaan jual beli proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) yang muncul tuntutan dari sejumlah pihak…