Publik masih ingat dengan ramainya pemberitaan pada saat itu, pada salah satu podcast media lokal DSU menceritakan dirinya pernah meninggal dunia saat usianya masih belia dan kejadian itulah yang menginspirasinya untuk berani mencalonkan diri menjadi Calon Bupati Lombok Tengah.
Selain itu juga, DSU juga sering mengeluarkan statement-statement yang dianggap cukup berani, nyeleneh tapi cukup berkelas, hal ini publik tahu, dan DSU selalu menyita perhatian, seperti waktu meminta ITDC untuk membuat arena tinju internasional di Mandalika dan statementnya yang berani ketika menantang secara terbuka para mafia tanah dan mendesak APH untuk berani menindaknya, Lombok sebagai daerah pariwisata memang dikenal sebagai lahan subur para mafia tanah.
Lanjut, Statement politiknya juga kerap dianggap nyeleneh, publik masih ingat ketika dirinya mengganggu Gerindra NTB dengan menyinggung Mori Hanafi jangan takut meninggalkan Gerindra karena semua partai menginginkan dirinya. Pernyataan yang tidak kalah kontroversialnya adalah ketika dirinya menyatakan kesiapan partainya untuk menampung semua kader Partai Berkarya NTB, padahal pada saat itu KPU belum mengumumkan Berkarya gagal menyelesaikan verifikasi administrasi di KPU Pusat.
Selain itu dirinya juga pernah menyampaikan bahwa syarat masuk PSI NTB adalah hafal pancasila, setelah itu ramai diberitakan bahwa kantor DPW PSI digeruduk Ojol (Ojek Online). Statement nyeleneh Ketua DPW PSI memang kerap menyita perhatian ditengah NTB yang dikenal bukanlah basis pemilih PSI dan dikenal konvensional dalam pengelolaan organisasi dan partai yang selama ini ada di Nusa Tenggara Barat.
Langkah politik PSI NTB dibawah kepemimpinan DSU juga dianggap cukup mampu mendongkrak popularitas PSI di NTB. Publik menyebut sampai saat ini hanya PSI NTB yang berani mengandeng peneliti senior dan lembaga survey untuk membantunya menentukan langkah politik menghadapi Pileg dan Pilkada 2024
Selanjutnya, DSU juga dikenal memiliki hubungan yang cukup baik dengan Zulkieflimansyah Gubernur NTB, dirinya tercatat pernah menjadi Tim Kajian Strategis Daerah Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Wikipedia) namun tidak menghalangi dirinya yang kerap kali mengkritik kebijakan Pemprov NTB, seperti kebijakan wajib membeli tiket untuk ASN pada event motoGP yang banyak dikutip media Nasional dan kritiknya terhadap sistem pada program Industrialisasi Gubernur yang tidak banyak mendapatkan dukungan dari kepala daerah di NTB.
Prestasi politik maupun sosial yang di nobatkan kepada Pemuda NTB ini (DSU) masih banyak deretan pernyataan DSU yang kerap-kali mengundang perhatian masyarakat NTB, akan kami ulas pada rubrik berikutnya, dan kami media serta seluruh masyarakat, ucapkan selamat atas penghargaan yang telah diraih nya, semoga ini menjadi barometer terutama kepada pemuda/i Nusa Tenggara Barat, dan DSU layak mendapatkan Penghargaan dari Times Indonesia (ATI). Hal ini menjadi sebuah kebanggaan bersama terutama warga NTB, karena masih ada Pemuda yang luar biasa membawa nama daerah sampai ke Nasional bahkan dunia. Semoga anugerah yang di dapatnya, berkah dan terus menjadi pelopor mengerakkan pemuda menuju perubahan yang lebih baik.
” Kita optimis saja bahwa masa depan pasti akan lebih baik jika kita berani mengambil beban di masa sekarang atau di usia muda seperti hari ini. Saya percaya satu hal bahwa menjadi pemimpin itu adalah kesiapan. Sekarang waktu terbaik kita mempersiapkan diri untuk menimba ilmu dan mendapatkan pengalaman, ” Pesannya DSU. (Abi/ron).