Inilah Kisah Pemuda Berusia 1.400 Tahun Hidup di Dasar Laut, Nabi Sulaiman Segera Perintah Jin Menyelam Ke Dasar Laut

lpkpkntb.com – Di jelaskan dalam kitab Tanbihul Ghafilin (peringatan bagi orang yang lalai) karya Abu Laits As-Samarqandi diceritakan kisah seorang pemuda yang membuat kagum Nabi Sulaiman ‘Alaihis-salam (AS).

Kemudian, Suatu ketika Nabi Sulaiman memperoleh wahyu Allah yang memerintahkan agar segera pergi ke suatu pantai. Kepada Nabi Sulaiman Allah akan menunjukkan sesuatu yang ajaib.

Nabi Sulaiman segera berangkat ke pantai yang dimaksud dengan seluruh bala tentaranya, baik dari kalangan jin atau manusia. Sebagian bala tentara lainnya dari kalangan binatang.

Sesampainya di sana beliau tidak menemukan sesuatu yang aneh atau ajaib. Hanya hamparan pantai yang memanjang dan laut yang terbentang luas seolah tanpa batas.

Nabi Sulaiman Perintahkan Jin
Nabi Sulaiman AS segera memerintahkan salah satu jin untuk menyelam di lautan dan membawa keluar sesuatu yang tampak ajaib, jika menemukannya. Jin tersebut segera menyelam sedalam yang ia mampu sambil memperhatikan sekelilingnya.

Setelah beberapa waktu, ia muncul di permukaan dan berkata: “Wahai Nabi Sulaiman, aku telah menyelam sejauh yang aku mampu, sampai sekian ribu meter dalamnya, tetapi aku tidak melihat sesuatu yang ajaib dan istimewa yang bisa aku tunjukkan kepadamu!”

Nabi Sulaiman tidak puas dengan laporan jin tersebut. Allah SWT telah memfirmankan dan itu pasti adanya. Hanya jin itu saja yang mungkin tidak mampu menemukannya. Karena itu beliau memerintahkan jin Ifrit yang mempunyai kemampuan jauh lebih hebat dari kebanyakan bangsa jin untuk melakukan tugas tersebut.

Jin Ifrit segera menerjunkan diri ke samudra, menjelajah ke segala arah dan sedalam yang ia mampu, dengan kecepatan yang jauh lebih mengagumkan. Tetapi setelah beberapa waktu lamanya, ia muncul di permukaan tanpa membawa apa-apa dan berkata: “Wahai Nabi Sulaiman, aku telah menyelam sejauh yang aku mampu, sampai sekian ribu meter dalamnya (dua kali dalamnya dari yang diselami jin sebelumnya) tetapi aku tidak melihat sesuatu yang ajaib dan istimewa yang bisa aku tunjukkan kepadamu!”

Lagi-lagi Nabi Sulaiman tidak puas dengan hasil yang dilaporkan Jin Ifrit itu. Karena itu beliau berpaling kepada salah seorang punggawanya, Ashif bin Barkhiya, seseorang yang sangat ahli dan menguasai Kitab Taurat, bahkan Allah menganugerahinya ilmu secara langsung dari sisi-Nya (Ilmu Ladunni). Nabi Sulaiman berkata: “Wahai Ashif, bawakanlah (tunjukkanlah) kepadaku, keajaiban apa yang disembunyikan Allah di dalam lautan ini.”

Tidak seperti dua bangsa jin yang segera menceburkan diri ke samudra dan menyelam, Ashif hanya diam sesaat, kemudian menadahkan tangannya ke atas dan berdoa kepada Allah. Tidak lama kemudian air laut tersibak dan muncul sebuah kubah besar berwarna putih dengan pintu di empat penjurunya. Pintu pertama terbuat dari intan permata, pintu kedua dari yaqut, pintu ketiga dari mutiara dan pintu keempat dari zabarjud yang berwarna hijau.

Ashif berkata, “Wahai Nabiyallah, inilah keajaiban yang ingin ditunjukkan Allah kepada engkau, ia berada di dasar lautan dengan kedalaman tiga kali yang diselami jin pertama ”

Taat Kepada Kedua Orang Tua
Nabi Sulaiman memandang dengan penuh kekaguman kepada kubah putih yang perlahan menepi dengan sendirinya. Kemudian pintu-pintu itu terbuka dan tidak ada setetes airpun yang membasahi bagian dalam kubah tersebut. Beliau masuk dan menemukan seorang pemuda sedang beribadah di dalamnya. Beliau mengucap salam dan berkata: “Wahai pemuda, mengapa engkau tinggal di dasar lautan di dalam kubah ini?”

Setelah menjawab salam beliau, pemuda itu menceritakan bahwa dahulunya ia merawat dan melayani kedua orang tuanya yang cacat, ibunya dalam keadaan buta sedang ayahnya lumpuh, selama hampir tujuh puluh tahun. Ketika sang ibu akan meninggal, ia berdoa: “Ya Allah, lanjutkan (panjangkan) umur anakku dalam ketaatan kepada-Mu!”