Ratno mengatakan hal tersebut disebabkan karena Anies Baswedan sebagai capres Nasdem belum diterima oleh sebagian besar masyarakat Jawa Timur. “Selain karena kurang masifnya Partai Nasdem dalam mensosialisasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024, di samping lemahnya partai politik di mata pemilih,” kata Ratno.
Ganjar Pranowo, kata Ratno, juga mendapatkan limpahan dukungan pemilih Jawa Timur dari pemilih Jokowi di pemilu 2019 lalu sebesar 56,6 persen dan 22,2 persen dari pemilih Prabowo. Sementara Prabowo Subianto mendapat dukungan 41,1 persen dari pemilihnya sendiri dan 11,3 persen dari pendukung Jokowi.
“Sedangkan Anies Baswedan mendapatkan 10,5 persen dari pemilih Jokowi dan 18,5 persen dari pemilih Prabowo di Pemilu 2019 lalu,” kata Ratno. Hot update news indo.