INI DIA GERAKAN KAMMI NTB Adakan Diskusi Terkait Industrialisasi BERSAMA, Gubernur, Praktisi, Hingga Pelaku UMKM Turut Hadir πŸ‘‡πŸ‘‡

Advertisements

lpkpkntb – MATARAM. KAMMI NTB Adakan Diskusi Terkait Industrualisasi, Gubernur, praktisi Hingga Pelaku UMKM Turut Hadir.

Daerah- Kelompok Mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Pengurus Wilayah NTB (PW KAMMI NTB) menyelenggarakan agenda Dialog Publik terkait Industrialisasi sebagai program unggulan NTB Gemilang pada Hari Senin, (24/10/2022).

Acara yang di selenggarakan di Upnormal Coffe Kota Mataram tersebut mengangkat tema tentang Penguatan Sektor Industri dan Pendidikan sebagai leading sektor pembangunan dan kemajuan Daerah berkelanjutan.

Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Dr.Zulkifliemansyah (Gubernur NTB) sebagai Keynote Speaker, Kepala Dinas Perindustrian NTB Hj.Nuryanti,SE.,ME peneliti sekaligus Direktur FITRA NTB Ramli Ernanda serta pelaku UMKM Hj. Nur Aida selaku Owner Pawon Pengsong.

Peserta yang banyak dihadiri dari kalangan mahasiswa terlihat antusias mengikuti kegiatan Dialog Publik apalagi dengan penyampaian Dr. Zul selaku Gubernur NTB yang terkenal renyah dan sering berbumbu cerita terkadang mengundang gelak tawa dari peserta.

β€œKemandirian bisa terwujud dengan melakukan kegiatan usaha melalui industrialisasi ini sedangkan pendidikan agar kita mengetahui luasnya dunia ini supaya nggak melulu minta arahan senior” ungkap Bang Zul seraya riuh tawa dari peserta

Dr.Zul juga mengungkapkan pentingnya proses dalam melaksanakan program-program Industrialisasi dan pendidikan di NTB sehingga menjadi maksimal.

Gubernur NTB Dr. Zulkiflimansyah, Sebagai Keynote Speaker.

β€œButuh keterlibatan banyak pihak, butuh kreatifitas anak muda untuk mengoptimalkan industrialisasi dan meningkatkan pendidikan di NTB, Jalan panjang selalu di mulai dengan langkah pertama” jelasnya.

Disaat yang sama Hj.Nuryanti selaku Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB menyampaikan banyak hal telah dilakukan Pemerintah untuk mendukung peningkatan produksi maupun daya jangkau pasar terhadap hasil UMKM di NTB.