INFO TERBARU ! 6 Hasil Lembaga Survey Elektabilitas Parpol Awal 2023 Dan 3 Partai Politik Bersaing Berat !

“Demokrat dan PKS berharap bisa meraih coattail effect dari pencapresan Anies, karena itu figur cawapres menjadi titik sentral persaingan kedua partai,” kata Vivin.

Sementara itu, Vivin mencatat Nasdem belum pulih dari anjloknya elektabilitas, kini masih terbenam di angka 1,7 persen.

“Manuver Nasdem mengusung Anies sebagai capres menjadi pertaruhan besar bagi partai dengan slogan restorasi Indonesia tersebut, mengingat Nasdem masih menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi. Sedangkan Anies disebut-sebut sebagai antitesis terhadap program-program Jokowi ” kata dua.

Terakhir, Vivin bicara soal mencuatnya wacana reshuffle terhadap menteri-menteri dari Nasdem.

“Kalaupun reshuffle jadi dilakukan, Jokowi harus berhati-hati agar tidak terkesan hanya menyasar Nasdem, sehingga memungkinkan Nasdem dan Anies memainkan strategi playing victim,” kata Vivin.

Survey Index Research dilakukan pada 11-20 Desember 2022 terhadap 1.200 orang mewakili semua provinsi.

Responden dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) dan diwawancara tatap muka. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

4. Hasil Survey SMRC

Kemudian Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dilakukan 3-11 Desember 2022 mengungkap elektabilitas PDIP berada di posisi teratas.

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, menyatakan bahwa jika pemilu diadakan sekarang, PDIP mendapat dukungan terbesar.

PDIP mengantongi 24,1 persen, disusul Golkar 9,4 persen, Gerindra 8,9 persen, Demokrat 8,9 persen.

Sementara itu, PKS 6,2 persen, PKB 6,1 persen, Perindo 4,6 persen, Nasdem 3,2 persen, PPP 2,9 persen, dan PAN 1,7 persen.

Sedangkan partai-partai lain mendapat dukungan di bawah 1 persen, dan yang belum tahu ada 20,9 persen.

“Dibanding hasil Pemilu 2019 lalu, dukungan kepada PDIP naik dari 19,3 persen menjadi 24,1 persen. Elektabilitas Demokrat juga sedikit naik dari 7,8 persen menjadi 8,9 persen, atau relatif stabil,” kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani dalam pemaparannya soal temuan survei terbaru SMRC bertajuk ‘Trend Elektabilitas Partai’, Ahad (18/12/2022).

Sementara partai-partai lain yang ada di parlemen cenderung menurun. Namun demikian, Deni menambahkan bahwa setiap partai masih punya peluang menaikkan dukungan.

“Sebab masih ada sekitar 20,9 persen warga yang saat ini belum menentukan pilihan,” ujar Deni.

Survei melibatkan 1.220 responden yang merupakan WNI berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.

Proses pengambilan data dilakukan dengan wawancara tatap muka. Margin of error survei itu diperkirakan sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

5. Hasil Survey Charta Politika

Berdasarkan survey Charta Politika yang dilakukan 8-16 Desember 2022 menempatkan elektabilitas PDIP tertinggi dibanding partai lainnya.

Elektabilitas PDIP mencapai 23,5%, meningkat dibandingkan hasil survei pada November 2022 dengan angka 21,7%.

“PDIP memiliki elektabilitas tertinggi sebesar 23,5%. Ada kecenderungan PDIP mulai menapak naik,” ujar kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya pada konferensi pers virtual, Kamis (22/12/2022).

“Walaupun belum sama dengan angka elektabilitas sebelumnya yang di angka 24%, tetapi setelah dua kali turun di September dan November, PDIP naik kembali,” tambah Yunarto.

Sementara posisi kedua ditempati oleh Gerindra dengan angka elektabilitas 13,7%, disusul Golkar 9% dan PKB 8,7%.
[6/1 9.42 AM] Subhanallah: Pada survei Charta Politika sebelumnya, elektabilitas Gerindra sebesar 14,5%, Golkar 9,8%, sementara PKB 8,5%.

“Ada stagnasi dari angka Gerinda, juga bisa dikatakan cukup stagnan untuk partai Golkar, dan ada kecenderungan stagnan juga di PKB,” ucap Yunarto.

Charta Politika juga mencatat elektabilitas Partai Demokrat 7,7%, PKS 7,2%, Nasdem 4,3%, PAN 3,5%, Perindo 3,4%, PPP 3,0%.

Elektabilitas partai lainnya, menurut survei Charta Politika masih di bawah 1%.

“Sedikit kenaikan dialami partai Demokrat dan PKS. Namun ada penurunan yang terjadi di Nasdem dari 6,0% menjadi 4,3%. Ini menjadi pertanyaan dan bahan diskusi kenapa kemudian terjadi penurunan,” Ucapnya Yunarto.

Seperti diketahui, survei ini dilaksanakan dengan metode wawancara terhadap 1.220 orang sampel dan memiliki margin of error sebesar 2,82 persen.

6. Hasil Survei

hPoltracking Indonesia

Selanjutnya ada hasil survey Poltracking Indonesia yang dirilis, Kamis (22/12/2022).

Hasil survei Poltracking PDIP menjadi parpol dengan elektabilitas tertinggi mengantongi persentase 23,2 persen.

“Ini temuan kami elektabilitas partai yang pertama masih sama sebenarnya dengan survey-survey sebelumnya yang tertinggi PDI Perjuangan di angka 23,2 persen,” kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam rilis survei secara daring, Kamis (22/12/2022).

Di posisi kedua, ada Partai Gerindra (11,1 persen), kemudian Golkar (9,3 persen), Nasdem (6,9 persen), Demokrat (6,7 persen).

Setelah itu PKB (5,6 persen), PKS (5,3 persen), PAN (4,1 persen), Partai Perindo (2,8 persen) dan PPP (2,0 persen).

Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei pada 21 hingga 27 November dan dilakukan dengan tatap muka langsung.

Survey dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan responden 1.220.Orang.

Demikian informasi terbaru hasil survey Partai Politik pada pemilu 2024 mendatang.