“Penurunan oksigen sangat, sangat ekstrem,” kata ilmuwan Bumi Chris Reinhard, dari Institut Teknologi Georgia, dikutip dari New Scientist.
“Kita berbicara sekitar satu juta kali lebih sedikit oksigen daripada yang ada saat ini,” sambungnya.
Hal yang membuat penelitian ini sangat relevan untuk saat ini adalah maraknya pencarian planet layak huni di luar Tata Surya.
Teleskop yang semakin canggih pun mulai bekerja, dan para ilmuwan ingin mengetahui apa yang seharusnya mereka cari dalam data melimpah yang dikumpulkan oleh instrumen ini.
“Mungkin saja kita perlu berburu biosignatures lain selain oksigen untuk mendapatkan kesempatan terbaik menemukan kehidupan,” kata para peneliti.
Studi mereka adalah bagian dari proyek NASA NExSS (Nexus for Exoplanet System Science) yang menyelidiki kelayakhunian planet selain Bumi.
Medan Magnet Bumi Retak! Keluar Aurora Langka
Menurut kalkulasi yang dijalankan oleh Reinhard dan ilmuwan lingkungan Kazumi Ozaki, dari Universitas Toho di Jepang, sejarah Bumi yang kaya oksigen dapat berakhir menjadi hanya 20-30% dari umur planet ini secara keseluruhan, namun kehidupan mikroba akan berlanjut setelah kita pergi.
“Atmosfer setelah deoksigenasi hebat ditandai dengan peningkatan metana, kadar CO2 rendah, dan tidak ada lapisan ozon,” kata Ozaki.
“Sistem Bumi mungkin akan menjadi dunia bentuk kehidupan anaerobik,” tutupnya.