lpkpknyb.com – Presiden Pertama Republik Indonesia Bapak Proklamator Bung Karno, dalam salah satu kutipan di tuliskan .
Ia berteriak ” Sakit….Sakit ya Allah…Sakit…” tapi pengawal diam saja karena diperintahkan begitu oleh komandan.
Sampai-sampai ada satu aparat yang menangis mendengar teriakan Bung Karno di depan pintu kamar.
Kepentingan politik tak bisa memendung rasa kemanusiaan, dan air mata adalah bahasa paling jelas dari rasa kemanusiaan itu.
Hatta yang dilapori kondisi Bung Karno menulis surat pada Suharto dan mengecam cara merawat Sukarno.
Di rumahnya Hatta duduk di beranda sambil menangis sesenggukan, ia teringat sahabatnya itu.
Lalu dia bicara pada isterinya Rachmi untuk bertemu dengan Bung Karno.
“Kakak tidak mungkin kesana, Bung Karno sudah jadi tahanan politik” ujar istri bung hatta.
Hatta menoleh pada isterinya dan berkata
“Sukarno adalah orang terpenting dalam pikiranku, dia sahabatku, kami pernah dibesarkan dalam suasana yang sama agar negeri ini merdeka.
Bila memang ada perbedaan diantara kami itu lumrah tapi aku tak tahan mendengar berita Sukarno disakiti seperti ini”.