Puisi  

Hujan dan Luka di Sudut Jiwa

oplus_34

Kau, seperti angin yang datang sesaat,
membawa harum, lalu menghilang cepat.
Kini hanya kenangan yang tertinggal,
mengiris hati, menggores ruang yang kosong total.

Hujan, jangan berhenti terlalu cepat,
biar ku titipkan perih ini di alirannya.
Biar ia pergi bersama alir sungai,
dan menyatu dengan lautan kesepian tak bertepi.

(Abi)