lpkpkntb.com – Beberapa bulan lalu Pondok Pesantren Al Zaytun menjadi perbincangan publik, dan tak henti-hentinya menjadi sorotan publik.
Hal yang membuat kontroversi adalah salat Ied itu mencampurkan shaf perempuan dan laki-laki. Hal ini berbeda dengan salat berjamaah yang dilakukan umat muslim lainnya.
Video Salat Ied itu sempat beredar di sejumlah akun media sosial, salah satunya diunggah ulang oleh akun instagram, @unikinfo_id.
“Kegiatan perayaan Id Al Fithri di Masjid Rahmatan Lil Alamin Al-Zaytun-Indonesia,” demikian caption yang mengiringi video itu.
Kali ini, Ponpes Al Zaytun disebut-sebut memborlehkan santri berzina dan dosanya bisa ditebus dengan uang.
Hal ini diungkapkan oleh seorang mantan tokoh Negara Islam Indonesia (NII) Ken Setiawan.
Dalam podcast di kanal YouTube Herri Pras yang berjudul “Ajaran Paling Sesat Panji Gumilang, Zina Di Al Zaytun Itu Dosanya Bisa Ditebus Pakai Uang?”, Ken mengatakan secara blak-blakan tentang pemahaman yang dianut Pondok Pesantren Al Zaytun terkait praktik penyimpangan.
Ia dengan gamblang menyebut bahwa santri di Ponpes Al Zaytun Indramayu ini tidak boleh pacaran dan berzina.
Namun, aturan tersebut tidak berlaku bagi mereka yang memiliki uang. Sebab perbuatan yang menyimpang ini dosanya bisa ditebus dengan uang.
“Nggak boleh pacaran, nggak boleh berzina, kalau nggak punya duit. Kalau punya duit, bisa dilakukan,” kata Ken, dikutip pada Rabu, 7 Juni 2023.
Selain itu, Ken menyebut Ponpes Al Zaytun memiliki pemahaman lembaga kerasulan. Sehingga, dengan pemahaman tersebut dianggap bisa menebus dosa, termasuk berzina.
“Nanti ada majelis hukumnya bertahkim, kena pasal sekian, kena dosa, dua juta dosanya hilang,” kata Ken.
Tak hanya itu, Ken juga mengungkapkan bahwa kasus pencabulan di Ponpes Panji Gumilang ini benar adanya. Namun sayangnya, semua bukti dapat dihilangkan begitu saja dengan Tempat Kejadian Perkaranya (TKP).
“Fakta, cuma karena memang saktinya Panji Gumilang, sampai TKP-nya dirombak, alat-alat buktinya dirombak,”ungkapnya.
Selanjutnya, Ken berharap berbagai lembaga keagamaan, seperti Kementerian Agama (Kemenag), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Komnas HAM bisa mengambil tindak lanjut terhadap Ponpes Al Zaytun.
Page: 1 2
BMKG menyatakan wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) siaga bencana hidrometeorologi. BMKG Stasiun Klimatologi NTB menyebut…
Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia…
Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia…
Polresta Mataram berhasil melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap seorang pejabat penting di Dinas Pendidikan…
Lalu Ibnu Hajar Ketua Umum DPP Ormas Sasaka Nusantara NTB Investigasi Proyek Pembangunan Jembatan Penghubung…
Berita mengenai "Gunung Emas" di Arab Saudi telah menarik perhatian banyak orang, terutama yang mengaitkannya…