Tak hanya itu, ia juga mengajak masyarakat untuk menyuarakan dan tak tinggal diam jika melihat ada penyimpangan yang terjadi, supaya lingkungan bisa terbebas dari paham intoleransi dan yang tak sesuai.
“Ini bukan hanya sekedar omong belaka ya, kalau ingin bukti dan fakta kita bisa dipertanggung jawabkan,” ucapnya.
Sebelumnya, Ponpes Al Zaytun yang berlokasi di Indramayu, Jawa Barat ini juga sempat menuai kontroversi masyarakat karena cara salat Ied yang berbeda dengan biasanya yang mana shaf laki-laki dan wanita yang menjadi satu.
Kemudian, jarak antar jamaah saat sholat juga menarik perhatian karena terlihat sangat renggang. Padahal kondisinya sudah bukan pandemi sehingga seharusnya saat menjalani salat berjamaah harus rapat barisannya.
Ajak Nyayikan Lagu Yahudi
Beberapa waktu lalu, beredari video Panji Gumilang di media sosial ketika tengah mengenalkan ucapan salam ala Yahudi.
Dalam video itu, ia juga mengajak para santri dan tamunya untuk mengucapkan salam untuk umat Kristen.
Menurut dia, ucapan salam bukan hanya Assalammualaikum. Dan salam juga bisa dihaturkan dengan cara sambil bernyanyi.
“Kita ucapkan kepada sahabat kita “havenu shalom aleichem”, dalam bentuk bernyanyi. Silakan berdiri, karena ini satu syuro,” ujar Panji Gumilang dikutip dari akun @say.kocak.
Berencana bangun pesantren Kristen
Dalam kesempatan lain, pimpinan ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang menyatakan memiliki rencana untuk membangun pesantren untuk umat Kristen.
Tak hanya itu, ia juga disebut akan membangun gereja di dalam area Ponpes Al-Zaytun di Kabupaten Indramayu.
Azan antimainstream
Tak lama setelah kontroversi salat Id yang mencampurkan shaf laki-laki dan perempuan, Ponpes Al-Zaytun kembali jadi perbincangan.
Beredar video salah satu santri Al-Zaytun yang melantunkan azan salat dengan cara yang berbeda dengan azan pada umumnya.
Pada setiap lantunan azan tersebut, sang muadzin selalu melakukan gerakan tangan yang tidak biasa. Tak hanya itu, azan juga dikumandangkan dengan tidak menghadap kiblat, melainkan menghadap para santri.
Artikel diambil dari berbagai sumber, semoga hal ini menjadi pembelajaran terutama orang tua untuk memilih sekolah yang terbaik untuk putra maupun putrinya. (***).