Gus Yahya ” Kata (salah satu) Guru Saya Syaikh Maimun Zubair, Makam Kita ini (NU) Makam Tabarruk Begini Alasan nya

lpkpkntb.com – Lombok Tengah – Gus Yahya Ingatkan Jamaah NU Ikuti Ajaran KH Hasyim Asyari di hadiri, Ribuan jamaah Nahdiyin memadatati Pondok Pesantren Qomarul Huda Bagu dalam acara Haul, Harlah Pondok Pesantren Qomarul Huda Bagu Lombok Tengah Sabtu, (25/02/23).

Ketua Umum PBNU Dr KH Yahya Cholil Staquf tegas meminta jamaah Nahdiyin agar tidak mudah terpengaruhi ajaran yang mengarah ke khilafah.

“Kalau ada yang mengajak bikin khilafah jangan ikut,” tegas Gus Yahya sapaannya dalam acara tersebut.

Sebaliknya, jika ada yang mengajak nahdiyin dalam rangka menjaga NKRI, kedaulatan Pancasila, Undang Udang Dasar 1945, NU wajib hukumnya ikut.

“Karena itu jalannya Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy’ari,” ungkapnya.

“Ini prinsip paling dasar yang ingin saya sampaikan,” sambungnya.

Saat ini banyak orang yang mengajak ke satu jalan (ajaran) melalui berbagai medium, internet, televisi termasuk di forum-forum pengajian.

Namun jamaah nahdiyin diminta supaya melihat terlebih dahulu kemanan arahnya ajakan itu. Jangan sampai ajakan tersebut arahnya ke dia sendiri alias tidak bermanfaat untuk NU.

Gus Yahya mengingatkan pendiri NU, KH Muhammad Hasyim Asy’ari yang  ajarannya telah memberikan manfaat bagi NU.

NU yang didirikannya terus tumbuh berkembang hingga diusia satu abad (100 tahun). Oleh karennya Gus Yahya mengajak warga NU terus berjuang serta membaktikan diri untuk NU. Siapa yang mengurus NU telah didoakannya keluarganya oleh KH Muhammad Hasyim Asyar’i agar husnul khotimah.

“Barang siapa yang mengurusi NU dia saya anggap santri saya. Siapa yang menjadi santriku, aku doakan dia beserta keluargnya Husnul Khotimah,” ungkap Gus Yahya menyampaikan pesan KH Muhammad Hasyim Asyari.

Para ulama pendiri NU telah meninggalkan jejak kehidupan yang indah dengan akhlak, telah berjuang fisabillah untuk generasi berikutnya.

NU merupakan makam tabbaruk (tempat penuh keberkahan). Oleh karennya warga NU diharapkan mengambil barakahnya berkhidmat di NU.

“Seperti kata (salah satu) guru saya Maimun Zubair syaikh maimun zubair, makam kita ini (NU) makam tabarruk.

Makam kita ambil barakah saja. Sebab kita ndak punya makam sendiri,” ujarnya.