“Contoh Gunung Fuji di Jepang sebelum letusan 1707 yang didahului oleh gempa besar di Jepang, Fuji tertidur cukup lama setidaknya sejak tahun 864,” Mirzam memberikan contoh.
Gempa besar menyebabkan magma baru berkomposisi basaltik bergerak naik dan bergabung dengan magma sisa letusan tahun 864 yang berkomposisi dasitik dan andesitik.
“Berapa lama jedanya setelah proses ini bercampur hingga meletus? 49 hari jeda antara bangkit dan erupsi pertama,” kata Mirzam.
Kasus lain adalah letusan Gunung Krakatau tahun 1883. Sebelum itu, Gunung Krakatau tidur cukup lama setidaknya sejak 535. Lagi-lagi, magma sisa letusan 535 yang berkomposisi lebih asam bertemu dengan magma baru berkomposisi lebih basaltis menyebabkan salah satu letusan terbesar dalam sejarah peradaban manusia dan menewaskan lebih dari 36.000 jiwa.
“Berapa lama waktu antara bangkit dan erupsi besar? Kurang lebih empat bulan! dari 20 Mei 1883 berakhir pada 25-26 Agustus 1883,” sebutnya.
Mirzam mengingatkan bahwa jeda waktu ini memang tidak panjang. Namun cukup waktu bagi kita menyiapkan sesuatu terkait dampak yang akan muncul.
“Belajar dari bangunnya Gunung Krakatau, Sinabung, dan Edgecumb, sepertinya memang alam meminta kita untuk terus belajar dan siaga,” tutupnya.
(ron/abi).