Untungnya, ada banyak cara memutihkan gigi secara alami di rumah yang bisa Anda coba tanpa perlu mengeluarkan biaya mahal untuk perawatan gigi profesional.
1. Mulai Terapkan Kebiasaan Sehat
Cara paling efektif untuk mengatasi gigi kuning adalah dengan menghindari kebiasaan yang dapat memperparah perubahan warna dan menjaga kebersihan mulut yang baik.
Meskipun Anda tidak perlu sepenuhnya menghindari kopi dan minuman lainnya. Namun, sebaiknya sikat gigi segera setelah mengonsumsinya untuk mencegah noda.
Selain itu, pastikan untuk menyikat gigi, menggunakan benang gigi, dan berkumur secara teratur. Kebiasaan ini akan membantu menghilangkan plak dan sisa makanan yang dapat menyebabkan gigi menguning.
2. Memakai Produk Pemutih Gigi
Strip pemutih gigi dapat membantu mencerahkan gigi Anda secara instan. Dr. Marashi menyarankan untuk memilih produk yang mengandung hidrogen peroksida. Bahan ini bekerja dengan memecah noda pada tingkat molekuler.
Hasilnya tidak permanen, dan efek maksimal biasanya terlihat setelah dua minggu penggunaan. Dr. Lowenberg menambahkan bahwa “gigi Anda akan paling putih pada hari Anda berhenti menggunakan strip.”
Bagi pemilik gigi sensitif, Dr. Marashi merekomendasikan strip dengan konsentrasi hidrogen peroksida yang lebih rendah, sekitar enam persen. Sedangkan bagi yang tidak memiliki gigi sensitif, strip dengan konsentrasi lebih tinggi, hingga 15 persen, dapat memberikan hasil yang lebih cepat.
Pasta gigi pemutih juga dapat membantu. Carilah pasta gigi yang mengandung hidrogen peroksida sebagai bahan aktifnya.
3. Memakai Bahan Alami
Meskipun perawatan gigi di klinik atau produk pemutih gig umumnya memberikan hasil terbaik, Anda juga dapat mencoba beberapa ramuan alami untuk membantu memutihkan gigi.
Dr. Lowenberg menyarankan untuk mengunyah buah-buahan dan sayuran mentah dan renyah seperti apel, lobak, selada, kale, atau wortel. Buah dan sayur tersebut membantu membersihkan noda permukaan gigi secara mekanis dengan mengangkat sisa makanan dan bakteri.
Dr. Marashi merekomendasikan penggunaan pasta gigi arang untuk menghilangkan noda permukaan gigi. “Pasta gigi ini tidak mengandung pengawet dan bekerja dengan cara menyerap dan mengikat senyawa yang mengotori gigi,” jelasnya. “Setelah berkumur, gigi Anda akan tampak lebih cerah dan berkilau.”
Risiko Pemutihan Gigi
Ketika digunakan dengan benar, satu-satunya risiko nyata dari perawatan pemutihan gigi adalah sensitivitas gigi sementara. Hal ini terjadi karena paparan hidrogen peroksida, namun rasa tidak nyaman ini biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Namun, perlu diingat bahwa perawatan pemutihan yang berlebihan, terutama strip pemutih, dapat menyebabkan iritasi gusi, gigi berwarna tidak merata, dan kerusakan gigi.
Dr. Lowenberg juga mengingatkan bahwa orang dengan gigi berlubang atau kerusakan gigi tidak boleh melakukan pemutihan gigi. “Jika Anda memiliki kerusakan atau retak pada gigi, pemutih dapat masuk dan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa,” jelasnya. “Selain itu, pemutihan tidak dapat bekerja pada gigi palsu, seperti veneer porselen, karena warnanya tidak akan berubah.”
Untuk di ketahui Dr. Lowenberg, seorang dokter gigi, menjelaskan bahwa warna gigi memang berbeda-beda. Ada yang ditentukan oleh gen, ada yang dipengaruhi oleh obat-obatan atau penyakit saat gigi berkembang, dan ada juga yang dipengaruhi oleh faktor lain seperti pola makan.
Meskipun begitu, gigi yang “paling putih” pun memiliki sedikit gradasi warna. Dr. Marashi, seorang dokter gigi kosmetik menambahkan, seiring waktu, orang-orang semakin memperhatikan kesehatan gigi.
Mereka rutin membersihkan gigi, melakukan pemutihan, dan menerapkan gaya hidup sehat Hal ini membuat rentang warna gigi yang dianggap ‘normal’ cerah dibandingkan dulu.