6. Merokok
Perokok memiliki kecenderungan lebih besar terkena penyakit asma dibandingkan yang tidak merokok. Wanita hamil yang merokok, bayinya beresiko menderita asma karena akan memilki fungsi paru-paru yang buruk dibandingkan dengan bayi yang ibunya bukan perokok.
7. Gangguan Asam Lambung (GERD)
Berdasarkan penelitian, lebih dari 80% penderita asma adalah mereka yang memilki riwayat penyakit GERD kronis. Pada penderita GERD, katup otot sfingter yang berada di ujung paling atas lambung, longgar dan tidak bisa tertutup rapat untuk menjaga asam lambung tetap berada di dalam lambung. Akibatnya asam lambung terus menerus naik ke kerongkongan sehingga meenyebabkan terjadinya iritasi dan peradangan pada bronkus, yang menjadi pemicu terjadinya asma.
Penyakit GERD biasanya terjadi di malam hari ketika penderitanya dalam keadaan tidur. Inilah yang menjadi pemicu beberapa orang mengalami serangan asma di malam hari (nortuknal).
8. Strees
Menurut penelitian yang diterbitkan pada jurnal Brain, Behavior, and Immunity dan Allergology International, stres dapat meningkatkan gejala asma menjadi dua kali lipat.
Tubuh akan merespon stres dengan memicu sistem imun untuk melepaskan hormon tertentu, yang mengakibatkan terjadinya peradangan pada bronkus dan memicu terjadinya serangan asma.
9. Perubahan Hormon
Diketahui, serangan asma pada wanita dewasa 20% lebih banyak dibandingkan laki-laki dewasa. Hal ini diduga karena perubahan hormon yang terjadi pada wanita dewasa. Seperti perubahan hormon yang terjadi pada saat kehamilan , dapat meningkatkan resiko terjadinya serangan asma. Begitu pun wanita yang mengonsumsi hormon estrogen setelah menopause, juga beresiko terserang asma.
10. Obesitas (Berat badan Berlebih)
Obesitas akan meningkatkan resiko serangan asma pada orang dewasa. Diketahui 50% penderita obesitas dewasa menderita penyakit asma. Hal ini disebabkan karena penderita obesitas memiliki cukup banyak jaringan lemak, yang menghasilkan hormon adipokin, yang dapat memicu terjadinya peradangan pada bronkus bagian atas.
11. Faktor Cuaca
Pada beberapa orang, kondisi cuaca dapat memicu terjadinya asma. Di musim hujan udara menjadi lembap sehingga mendorong pertumbuhan jamur. Jamur-jamur ini kemudian beterbangan di udara dan bila terhirup dapat menjadi pemicu terjadinya asma. Cuaca yang panas juga dapat menyebabkan hal yang serupa. Menurut teori dari The Asthma UK, menghirup udara pada kondisi yang sangat panas, dapat mengakibatkan bronkus mengalami penyempitan, yang dapat menimbulkan batuk dan sesak nafas. Hal inilah yang menjadi pemicu serangan asma.
12. Emosi Yang Berlebihan
Berdasarkan keterangan dari Asthma and Allergy Foundation of America, emosi yang berlebihan dapat memicu serangan asma. Seperti marah, takut, bahagia, tertawa, berteriak dan menangis. Saat penderita asma merasakan emosi yang berlebih, laju pernapasannya dapat terganggu. Perubahan emosi menyebabkan otot menegang atau laju pernapasan meningkat sehingga penderita asma akan susah untuk bernapas.
13. Mengonsumsi Makanan/Minuman Yang Mengandung Sulfit.
Penderita asma sebaiknya menghindari makanan/minuman yang mengandung sulfit, karena dapat memicu serangan asma, utamanya penderita asma yang bergantung pada obat steroid. Sulfit terdapat pada makanan yang telah difermentasi dan juga pada makanan olahan. Seperti : jus lemon/limun kemasan, kismis, acar, kentang goreng kemasan, udang beku kemasan, dan juga pada beberapa bahan makanan seperti daun bawang, telur, bawang putih, tomat, selada dan produk kedelai.
(Dikutip dari Behealthylife.com, 21/10).