lpkpkntb.com- Sebagai umat Muslim, tentu Anda sering mendengar kali kalimat sami’na wa atho’na, apalagi bagi Anda yang menempuh pendidikan di lingkungan pesantren.
Meskipun sami’na wa atho’na terdengar termasuk kata yang tidak asing, namun sayangnya hanya segelintir orang yang mengetahui makna dari kalimat tersebut.
Arti Samikna Wa Atokna dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari.
Secara umum, sami’na wa atho’na artinya kami mendengar dan kami taat. Umumnya, para kya di lingkungan pondok pesantren sering menyebut kalimat ini saat santrinya melanggar aturan, entah tidak sholat, tidak mengikuti jamaah, mencuri, dan lain-lain.
Mengutip buku Arah Pergerakan Pemuda NW 2021, yang di kutip Minggu, (12/2/23), sami’na wa atho’na merupakan suatu bentuk kepatuhan dan loyalitas. Nilai-nilainya tetap berlandaskan pada iman dan takwa, yakni memahami apa yang Allah SWT perintahkan dan Rasulullah SAW sabdakan.
Dalam penerapan sami’na wa atho’na, filosofi ini diimplementasikan dalam lingkungan pendidikan, organisasi, maupun di masyarakat. Misalnya, seorang santri menerapkan sikap sami’na wa atho’na pada setiap nasihat dan perintah yang disampaikan oleh kyainya.
Page: 1 2
Lalu Ibnu Hajar Ketum Sasaka Nusantara NTB Apresiasi Langkah Gabungan TNI-POLRI, Dalam Hal Ini POLDA…
Lombok Tengah - Organisasi masyarakat (Ormas) Sasaka Nusantara Nusa Tenggara Barat akan melaporkan oknum Kepala…
Pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap Uswatun Khasanah di Ngawi telah berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian.…
Lombok Tengah, NTB - Seorang Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, diduga…
Luwu Utara, LP KPK - Sejumlah ibu rumah tangga di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, mengeluhkan…
LP KPK Luwu Utara- Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Djemma Masamba, Kabupaten Luwu…