Namun dia heran, hingga saat ini belum ada investigasi terhadap panitia seleksi di kampus UNJ terkait hal ini.
“Sebelum dan semasa sanggah, saya sudah bersurat ke Itjen.
Memohon kepada Itjen untuk melakukan investigasi atas pelaksanaan microteaching yang saya lakukan dengan meninjau ulang prosesnya melalui rekaman video,” kata Satrio.
“Tapi sampai sekarang saya heran, sepertinya belum ada tindak lanjut Itjen mengenai pengaduan tes microteaching saya di UNJ,” imbuhnya.
Plt. Kepala Biro Kerjasama dan Humas Kemendikbud Ristek Anang Ristanto mengatakan investigasi itu akan dilakukan di kampus-kampus yang disebut dalam laporan sanggahan peserta. Salah satu yang akan diinvestigasi yaitu terkait dugaan kecurangan.
Anang menjabarkan terdapat 597 sanggahan atau pengaduan dari peserta yang masuk melalui aplikasi sscasn.bkn.go.id.
Dalam pengajuan itu membutuhkan proses verifikasi terkait kualifikasi pendidikan maupun terkait proses wawancara dan praktik mengajar.
“Terhadap pengaduan/sanggahan yang masuk, Kemendikbudristek telah menugasi Tim Inspektorat Jenderal untuk melakukan investigasi,” kata Anang dimedia. Jumat (26/1).
Anang menyebut hasil investigasi yang dilakukan oleh tim Inspektorat Jenderal Kemendikbud akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menjawab sanggahan.
Anang juga mengatakan saat ini Kemendikbudristek telah menindaklanjuti dengan mengajukan permohonan perpanjangan jawab sanggahan kepada Tim Panselnas.
“Hal ini untuk memastikan hasil seleksi akhir pasca-sanggah benar-benar sudah sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan,” terang dia. **