“Andika, panglima TNI jelas sosok figur nasionalis. Memang selain cawapres yang dari kalangan Nahdlatul Ulama, wakil berlatar TNI, apalagi yang sudah di pucuk pimpinan, bisa jadi obat untuk stigma kadrun kepada Anies,” terangnya.
Sayangnya, lanjut Agung, skema Anies-Andika ini bakal terganjal jika Demokrat menempatkan AHY sebagai bagian dari paket harga mati Poros Gondangdia. Padahal, tambahnya, duet ini Anies-Andika ini akan solid jika AHY menopang sebagai Ketua Tim Sukses Pemenangannya. “Ini duet dan tim yang amat potensial,” nilainya.
Sebelumnya, munculnya nama Andika sebagai bakal cawapres Anies diamini Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim. “Andika dan Khofifah nama-nama yang ada dalam list kita,” tutur Hermawi kepada wartawan.
Kendati demikian, keputusan akhir soal wakil diserahkan sepenuhnya kepada Anies. “Kita serahkan kepada Anies untuk memilihnya. Intinya, cari pendamping yang kompatibel, menambah elektabilitas, dan bisa kerja sama dengan Anies. Nanti butuh juga kesepakatan koalisi,” ujarnya.[ron/abi].