Terlepas dari itu, Iqbal menyebut tugas yang diembannya sebagai diplomat saat ini merupakan puncak kariernya. “Saya sudah di puncak karir saya sebagai diplomat, rasanya hidup sudah selesai, perlu memperluas ladang pengabdian,” imbuhnya.
Iqbal berharap sejumlah persoalan di masa kepemimpinan Gubernur NTB Zulkieflimansyah bisa diselesaikan dengan baik. Ia menilai pekerjaan-pekerjaan tersebut akan menjadi pondasi untuk kepemimpinan berikutnya.
Untuk diketahui, masa jabatan Zulkieflimansyah-Sitti Rohmi Djalilah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB akan berakhir pada 19 September 2023. Setelah itu, akan ada penunjukan penjabat gubernur (Pj) yang akan memimpin NTB hingga terpilihnya gubernur-wakil gubernur yang baru pada 2024.
“Tapi soal maju di pilgub, sebaiknya kita tidak bahas itu. Tidak etis buat saya, sementara sahabat saya Pak Zul dan Bu Rohmi masih efektif menjabat. Kita doakan saja di sisa waktu yang ada beliau berdua diberikan kemudahan dalam menuntaskan target-target prioritas beliau berdua,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, dukungan terhadap Iqbal untuk maju dalam Pilgub NTB 2024 diungkapkan oleh Ketua DPW Partai Gelora NTB Lalu Fahrurrozi. Ia menilai diplomat yang juga putra Suku Sasak itu mampu menjawab sejumlah persoalan kedaerahan di NTB.
Fahrurrozi mengemukakan Turki sebagai tempat bertugas Iqbal saat ini memiliki keunggulan di sektor industri dan pariwisata. Kedua sektor itu menurutnya relevan dengan kondisi NTB.
“Kisah suskes itu perlu ditelurkan di NTB, termasuk juga pariwisata. Pengetahuan tentang industri yang dimilikinya bisa dia bawa dalam membangun industri NTB yang gagal dibangun oleh Bang Zul,” kata Fahrurrozi, Senin malam.
(Sumber : Detikbali.com)