lpkpkntb.com – Mataram – Kehidupan manusia di dalam masyarakat, mempunyai peranan penting dalam metode politik suatu negara.
Manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk sosial, selalu akan berinteraksi dengan manusia lain dalam upaya menciptakan keperluan hidupnya.
Keperluan hidup manusia tak cukup yang bersifat dasar, seperti makan, minum, biologis, baju dan papan (rumah).
Lebih dari itu, juga meliputi keperluan akan pengakuan keberadaan diri dan penghargaan dari orang lain dalam wujud kebanggaan, pemberian bayaran kerja, status sebagai member masyarakat, member suatu partai politik tertentu dan sebagainya.
Namun ada yang mengejutkan, proses mutasi Aparatur Sipil Negara (ASN) seorang dokter senior dengan masa mengabdi 23 tahun, dr. I Komang Paramita, tiba-tiba dimutasi menjadi staf perpustakaan di rumah sakit Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram. dilansir laman Ntbsatu. Selasa (18/07/23).
Mirisnya, dokter lulusan Universitas Airlangga tahun 2000 silam itu tidak punya latar keilmuan di bidang perpustakaan, namun mendapatkan mutasi menjadi staf perpustakaan. Bagiamana dengan keilmuan yang dimiliki?
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Sistem informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dan menduduki pangkat IV/b dengan golongan Pembina Tingkat I. Dia mengatakan, “Saya heran tidak ada angin tidak ada hujan, tidak ada koordinasi, tiba-tiba saya dimutasi jadi staf perpustakaan.
Wakil Direktur RSUD pun tidak tahu soal itu,” kata Komag, Senin, 17 Juli 2023.
Ia pun merasa terhina dengan sikap Direktur RSUD Kota Mataram, dr. Eka Nurhayati yang ia anggap arogan dalam mengambil keputusan mutasi tersebut. Ia mengaku menerima SK Mutasi tersebut pada 8 Juli 2023.
“Kalau saya ada kesalahan kan harusnya dipanggil dulu, ini saya tidak tahu ada kesalahan atau tidak, tiba-tiba keluar SK penugasan,” kesal Komang.
Ia pun mengaku sudah mengadukan keberatan ke Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram, Lalu Alwan Basri dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Mataram.
“Pak Sekda bilang akan dikoordinasikan, dan besok ini (Selasa) saya diminta menghadap jam 9,” tutupnya.
Namun, tadi ada pertemuan Selasa (18/723). antara dokter komang dengan pihak direktur RSUD Kota Mataram dan jajaran, ” Asisten III Pemkot Mataram Dra Hj.Baiq Evi Ganefia kepada sejumlah wartawan.
” Intinya Pak Dokter itu tidak diangkat menjadi pustakawan karena pustakawan itu memiliki kualifikasi tersendiri, dan pak dokter itu dipindahkan ke perpustakaan rumah sakit,” terangnya.