“Juknis PPDB yang sepakati itu biarkan berjalan, nanti ada kebijakan kepala dinas namanya Produk Program Unggulan, supaya tidak semua minta dirubah minta ditambah” imbuhnya.
Karena untuk wilayah utara Lombok Timur seperti Sikur, Mt. Gading, Masbik, dan Pringgasela untuk jurusan permesinan mereka harus ke Selong.
Berdasarkan pengamatan, kalau dari utara (kotaraja dan sekitaranya) mau ke Selong cukup jauh, belum lagi mental siswa sekarang berbeda dengan mental bapak ibu guru dulu.
“kalau mental kita sekolah dulu, dimana kita sekolah disitu kita diam” cetusnya.
Sedangkan kondisi saat ini rata-rata siswa pakai motor pulang pergi sekolah, belum tentu juga pulang sekolah langsung pulang ke rumah tetapi kadang belok ke tempat lain.
Sementara itu kepala SMKN 1 Kotaraja Salman, S.T., M.Pd menyampaikan “Alhamdulilah pak kadis menyempatkan dirinya mampir disekolah untuk meresmikan ruang kelas baru (RKB) Ruang praktik siswa (RPS) ATU dan APHP yang bersumber dari DAK DIBDUD Tahun 2022 yang.merupakan kehormatan bagi SMKN 1 Kotaraja karena ditengah kesibukannya masih menyempatkan diri untuk datang sambil memberikan pengarahan kepada Bapak/Ibu guru dan siswa program Adem.”
Pada kesempatan tersebut, kepala dinas yang ditemani kepala sekolah dan para wakasek meninjau langsung bantuan DAK tersebut ke Gedung RPS ATU serta melihat secara langsung berbagai macam peralatan yang ada. Acara yang berlangsung cukup singkat ini karena beliau akan ke Jakarta diakhiri dengan foto bersama. (Abi/ron).