Di Ankara, Wali Kota asal CHP yang lain, Mansur Yavas juga mengklaim kemenangan. Di depan pendukungnya, ia bahkan telah mengklaim kemenangan dan mengatakan pemilu sudah selesai.
“Mereka yang diabaikan telah mengirimkan pesan yang jelas kepada mereka yang memerintah negara ini,” katanya yang menang 58,6% dari kandidat partai Erdogan yang hanya menang 46,4%.
Hal sama juga terjadi di Izmir, kota ketiga di Turki dan Antalya. Basis AKP disebut berisiko hilang dari kedua kota itu.
“Para pemilih telah memilih untuk mengubah wajah Turki,” kata ketua CHP Ozgur Ozel ketika hasil pemilu diumumkan. “Mereka ingin membuka pintu menuju iklim politik baru di negara kita.”
“Tentunya kita akan menghormati keputusan bangsa. Kita hindari bersikap keras kepala, bertindak bertentangan dengan kemauan nasional, dan mempertanyakan kekuatan bangsa,” imbuhnya.
Erdogan telah menjadi presiden sejak 2014 dan memenangkan masa jabatan baru pada Mei tahun lalu. Dia menyebut Istanbul sebagai “harta” nasional ketika melancarkan kampanyenya untuk merebut kembali kota tersebut.
Meski ia mendominasi kampanye, peran pribadi pria berusia 70 tahun itu tidak membantu mengatasi kekhawatiran yang meluas terhadap perekonomian negara.