“Berdasarkan data yang kami himpun dari e-katalog LKPP PT. Aktifitas Atmosfir, terdapat RAB untuk nasi kotak 1 porsi Rp51.000 dan snack Rp19.000. Jika dilihat dari fakta di lapangan isi nasi kotak dan lauk pauknya tidak sesuai dengan RAB yang diajukan, jika dihitung paling isinya berkisar Rp20 ribu saja begitu juga dengan kotak snack paling isinya Rp7 ribu,” ungkap Nasruddin Bahar.
Menurut dia, langkah-langkah konkret yang mesti dilakukan sekarang adalah membagi penyedia catering kepada unit usaha catering yang ada di sekitar Banda Aceh dan Aceh Besar supaya terjadi pemerataan ekonomi masyarakat.
Untuk itu, TTI mendesak Pj Gubernur Aceh meninjau kembali agar anggaran konsumsi sebesar Rp42,5 miliar dibagi menjadi 10 penyedia sehingga usaha catering di Aceh kebagian Rp4 miliar per usaha catering, sehingga memudahkan panitia konsumsi dalam mengontrol mutu makanan yang disediakan.
“Panitia sudah memiliki niat jahat dengan menggabungkan paket catering menjadi satu paket sehingga usaha kecil atau pengusaha lokal tidak mendapat kesempatan. Idealnya paket konsumsi Rp42,5 miliar bisa dipecahkan menjadi 10 atau 20 paket sehingga usaha kecil semakin banyak kesempatan,” kata Nasruddin.